PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina, memperoleh sertifikat penghargaan dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia pada Selasa, (6/8) atas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Sesuai dalam Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan yang bertujuan untuk mengendalikan resiko terkait kegiatan kerja sehingga tempat kerja tetap aman, efisien, dan produktif.
Baca Juga: IAF 2024: Pertamina Buka Peluang Kolaborasi Pengembangan Energi di Afrika
Baca Juga: Pentingnya Budaya Safety, Dirut Pertamina Drilling Berikan Apresiasi pada Pekerja
Sertifikat Penghargaan SMK3 yang dianugerahi kepada Pertamina Drilling berlaku selama 3 tahun, terhitung mulai 6 Agustus 2024. Selama 3 tahun kebelakang, Pertamina Drilling telah membuktikan komitmen Perusahaan terhadap aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan memperoleh hasil pencapaian sebesar 90,63% untuk kategori tingkat Awal.
Selama 2 tahun berturut-turut, Pertamina Drilling berhasil mempertahankan penghargaan 4 Star (Gold) dari WSO Indonesia Safety Culture Award (WISCA) atas pencapaian Kematangan Budaya K3 Tingkat 4 (Proaktif). Dalam jangka waktu yang sama, Pertamina Drilling juga dianugerahi penghargaan Best Recordable Incident Rate – Onshore Company oleh International Association of Drilling Contractors (IADC) SEAC Safety Awards.
Selain itu, IADC juga menganugerahi penghargaan safety kepada dua rig Pertamina Drilling, yaitu penghargaan Best Recordable Incident Rate – Onshore Rig untuk Rig PDSI#23.1/CWKT210-M dan penghargaan Years Recordable Free – Onshore Rig untuk Rig PDSI#04.3/N110-M. Sepanjang tahun 2023, Rig PDSI#23.1/CWKT210-M telah mencatatkan 3.370.016 jam kerja selamat, sedangkan Rig PDSI#04.3/N110-M berhasil mencapai 5.572.400 jam kerja selamat yang mana telah beroperasi lebih dari 13 tahun tanpa terjadi Lost Time Incident (LTI).
Program safety khas milik Pertamina Drilling, yaitu Program Salam Lima Jari dan Stop Work Authority (SWA) juga berperan penting dalam penerapan SMK3 di lingkungan Pertamina Drilling. Melalui kedua program tersebut, Perwira Pertamina Drilling juga turut memiliki andil dalam mencegah dan memitigasi resiko terjadinya insiden dan kecelakaan kerja di lapangan.
“Terima kasih atas keterlibatan seluruh fungsi atas tercapainya penghargaan ini. Mari kita pertahankan pencapaian ini hingga tiga tahun kedepan dan juga berusaha untuk mencapai Budaya HSSE tingkat Generatif berbasis SUPREME,” ujar Wasis Dwi Atmojo selaku VP HSSE & Quality Pertamina Drilling.