Hingga Maret 2024, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran 3 sumur eksplorasi, 163 sumur pengembangan, 219 workover, dan 8.323 well services. Selain itu, PHE juga mencatatkan survei Seismik 2D sepanjang 12 km dan 3D sepanjang 2.602 km2. Dalam bidang eksplorasi, PHE mencapai total temuan sumber daya 2C sebesar 140 Juta Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak (MMBOE).

Melalui Fungsi New Venture, PHE kini berupaya mengembangkan potensi eksplorasi untuk Geologic Hydrogen di wilayah Timur Indonesia. Berkolaborasi dengan Fakultas Teknologi Eksplorasi dan Produksi Universitas Pertamina, dan bekerja sama dengan pihak Pusat Survei Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (KESDM), PHE mulai menerapkan studi G&G potensi Geologic Hydrogen di East Sulawesi Ophiolite melalui tahapan kick off meeting untuk studi eksplorasi Geologic Hydrogen atau dikenal dengan Natural Hydrogen, di Sulawesi Opholite, yang digelar di Kota Bandung, Senin (06/05).

Baca Juga: Menuju NZE, Pertamina Gandeng Japan Cooperation Center For Petroleum & Sustainable Energy (JCCP)

Studi G&G potensi Geologic Hydrogen ini dilatarbelakangi tujuan PHE dalam menyiapkan "eksplorasi energi bersih" yang didukung oleh penelitian terbaru dari Pusat Survei Geologi (PSG) di area East Sulawesi Opholite yang berhasil mengidentifikasi adanya Geologic Hydrogen, melalui gas seepage Tanjung Api dan Hot Spring Bahodopi di jalur Sesar Matano. Studi ini juga merupakan bentuk dukungan visi dan misi PHE dan roadmap perusahaan terkait Emission Reduction pada 2025–2034, serta kebijakan keberlanjutan (Sustainability Policy) PHE untuk menjadi perusahaan ramah lingkungan (Environmentally Friendly) yang menyediakan akses energi dan mendukung energi hijau untuk mendukung agenda transisi iklim nasional.

Dalam sambutannya, VP New Venture PHE, Bintoro Wibowo, menyampaikan bahwa eksplorasi untuk menemukan Geologic/Natural Hydrogen ini akan menjadi salah satu harapan dari Pertamina sebagai greener and cleaner energy, dan Pertamina menyambut adanya research ataupun peluang atau kerja sama dengan semua pihak, terutama dari pihak akademisi, peneliti, maupun dari pihak stakeholder lainnya.

"Ini akan menjadi energi unggulan untuk dunia menuju dekade Geologic Hydrogen dan net zero emission. Diharapkan, studi ini akan menjadi langkah pertama bagi PHE dan Indonesia untuk mewujudkan hasil atau upaya kita untuk melakukan dan mencari sumber energi bersih di masa depan," ungkap Bintoro Wibowo, dikutip Kamis (16/5/2024).