Semasa sekolah, Andra Soni kerap menginap di rumah teman-temannya, itu disebabkan karena kekurangan ongkos bolak-balik. 

Salah satu orang yang kerap memberi tumpangan ke Andra Soni adalah keluarga Raden Muhidin Wiranata Kusuma, putra dari Raden Aria Adipati Wiranata Kusuma, Mendagri RI pertama. 

Andra Soni berhutang budi pada keluarga ini, selain memberi tumpangan, mereka juga membiaya sekolahmya hingga lulus SMA.

"Dia yang melanjutkan saya sekolah sampai saya lulus SMA," kenang Andra Soni dalam sebuah kesempatan.

Jadi Kurir

Badai masalah ekonomi tak ada habis-habisnya menghantam Andra Soni, ujian yang sama menghujamnya bertubi-tubi. 

Namun pelaut hebat tak lahir di lautan yang tenang. Ujian tak berujung itu membentuk Andra Soni menjadi laki-laki hebat, dia menjadi petarung ulung yang mustahil untuk menyerah pada keadaan.

Andra Soni yang sudah beranjak dewasa tak mau menyerah begitu saja ketika dirinya kembali dihantam masalah ekonomi saat dirinya mulai beranjak masuk kampus.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Penyesalan Terbesarnya Setelah Gagal Nyagub di Pilkada Jakarta

Dia menyingkirkan jauh-jauh rasa gengsi dan memilih menjadi kurir untuk membiayai kuliahnya.

Gaji bulanannya yang tak seberapa harus ia sisihkan untuk ongkos kuliah dan biaya hidup sehari-hari.

Sialnya di penghujung masa kuliahnya di STIE Bakti Pembangunan program Diploma III, perusahaan tempat ia bekerja gulung tikar karena krisis moneter. 

Andri Soni kemudian banting setir menjadi pengantar surat dan berhasil menuntaskan pendidikannya.

Pada episode ini, kehidupan Andra Soni perlahan berbalik setelah tangannya yang penuh keringat darah merengkuh ijazah yang ia impikan.

Di kemudian hari, Andra Soni menjadi salah satu pengusaha yang sangat sukses juga menjadi menjadi politisi yang dikelilingi keberuntungan yang tak pernah putus-putus.