Kantor ramah lingkungan atau kantor yang ramah lingkungan tentu berdampak baik bagi lingkungan sekitar. Mungkin banyak perusahaan yang kini berupaya menciptakan budaya kantor menjadi lebih ramah lingkungan. Tentunya, hal ini bertujuan untuk menciptakan tempat kerja yang bebas dari jejak karbon dan mengurangi limbah dari barang yang digunakan sehari-hari.

Sebuah penelitian menunjukkan, kantor yang ramah lingkungan menghasilkan 26% peningkatan fungsi kognitif dan 15% meningkatkan produktivitas karyawan. Oleh karena itu, produktivitas karyawan akan meningkat di kantor yang lebih ramah lingkungan.

Bicara soal kantor ramah lingkungan , Ignasius Jonan , SE, MA, berbagi kiat mengubah budaya perusahaan menjadi lebih ramah lingkungan. 

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu menegaskan, seseorang perlu mengubah budaya 'favorit' atau yang biasa mereka terapkan di sebuah perusahaan. Contoh sederhananya seperti tidak lagi membuang-buang kertas untuk keperluan cetak dokumen, atau bahkan penggunaan panel surya rooftop .

“Mungkin di gedung perkantoran Anda dipasang panel surya rooftop , pembangkit listrik yang berasal dari rooftop panel. Anda bertanya kepada Saya, 'rumah bapak ada yang enggak punya panel surya rooftop ?' ada,” ujar Ignasius Jonan dalam webinarFEB Universitas Airlangga seperti dikutip, Senin (26/2/2024).

Baca Juga: Ignasius Jonan: Sukses Ubah Citra Perkeretaapian Indonesia

Baca Juga: Implementasi Ekoliterasi dalam Kehidupan Sehari-hari

“ Panel surya atap Saya kira-kira besarnya 3/4 dari total listrik yang Saya berlangganan dari PLN, jadi bisa impor-ekspor. Kalau Anda bertanya berapa kapasitas listrik di rumah Saya? Enggak besar sih, (cuma) 23.000 watt,” imbuhnya.

Berkat bantuan pembangkit listrik tenaga surya, Ignasius Jonan mengaku tagihan listriknya jauh lebih murah. Sama halnya dengan kantor miliknya yang juga memanfaatkan panel surya  atap .

“Saya bayar PLN per bulan karena di netting dengan penggunaan listrik dari sinar surya, itu cuma sekitar Rp2.200.000 - Rp2.400.000 per tagihannya. Kalau dulu (karena sering kerja di luar) mungkin hanya Rp1.700.000 (tagihan listrik per bulan),” ceritanya.

“Saya juga punya kantor sendiri, sama, listriknya juga menggunakan panel surya rooftop dan sebagainya,” imbuh pria berusia 60 tahun itu.