Kehilangan orang tua selalu menjadi momen menyesakkan bagi sang anak. Tidak pandang bulu seberapa dewasa anak tersebut.
Hal itu pula yang dirasakan oleh Founder Mayapada Group, Dato Sri Tahir. Sejak melepas Lina Sindawaty pada 10 Juli 2024, dia masih merindukan sang ibunda tercinta hingga saat ini.
Baca Juga: Dato Sri Tahir: Yang Membedakan Manusia Bukan Status, tapi Konstitusi Diri
“Di hari orang tua saya tidak ada, saya kehilangan hak sebagai anak. Setiap malam saya selalu merenungkan perpisahan kekal itu. Sampai hari ini,” jelasnya dalam sebuah kesempatan, dikutip Minggu (14/12/2025).
Dato Sri Tahir mengisahkan bahwa setiap malam dirinya kerap memandangi kediaman sang ibunda melalui CCTV. Sejak sang ibunda sakit, dia memasang CCTV di kamar ibundanya untuk memantau keadaannya. Hingga kini, CCTV tersebut tetap hidup dan menjadi sedikit pelipur lara di tengah kerinduan Dato Sri Tahir.
“Ketika ibu saya koma, saya pasang CCTV. Saya lihat ibu saya gerak. Sampai sekarang, itu tidak saya matikan. At least, saya masih bisa anggap ibu saya ada di kamar itu,” kisahnya.
Sebagai upaya menjaga kenangan, ia berpesan kepada anak-anak untuk menjaga keaslian rumah tersebut. Ia juga melarang rumah tersebut dibongkar.
“Saya pesan kepada anak-anak saya: Rumah ibu saya tidak boleh dibongkar sampai saya finish. Semua penataannya tetap seperti apa adanya. Kalau saya sudah meninggal, up to you all,” tandasnya.