Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengeklaim Kereta Cepat Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh dapat meningkatkan efisiensi energi.
Pasalnya kereta cepat itu menggunakan energi listrik, dengan demikian Erick menyebut moda transportasi yang mulai beroperasi sejak Oktober 2023 itu ini dapat menghemat bahan bakar hingga Rp3,2 triliun per tahun.
Baca Juga: Pede Maju Pilkada Jakarta, Sandiaga Tunggu Perintah Partai
"KCJB tidak hanya memangkas waktu perjalanan, tetapi juga meningkatkan efisiensi energi. Dengan menggunakan energi listrik, Kereta Cepat Jakarta-Bandung berhasil menghemat bahan bakar sebesar Rp3,2 triliun per tahun," kata Erick dalam keterangannya Senin (21/7/2024).
Lebih lanjut, Erick menyebut kereta cepat pertama di Asia Tenggara itu telah mengakut empat juta penumpang hingga Juni 2024 sejak beroperasi 2023 lalu.
Selain itu, Erick menyebut bahwa Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga mendorong pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di daerah terkait.
"KCJB telah berkontribusi sebesar Rp86,5 triliun untuk produk domestik regional bruto (PDRB) Jakarta dan Jawa Barat pada periode 2019-2023," jelas Erick.
KCJB, yang dirancang dengan kecepatan mencapai 350 kilometer per jam, menghubungkan Stasiun Halim di Jakarta dengan Stasiun Tegalluar di Bandung, Jawa Barat, yang merupakan kota terbesar keempat di Indonesia.
Kereta ini memangkas waktu tempuh antara kedua kota tersebut dari lebih dari tiga jam menjadi sekitar 40 menit.
Baca Juga: Koalisi Perubahan Belum Solid untuk Pilgub Jakarta, Anies Baswedan Tak Ambil Pusing
Erick menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya meningkatkan konektivitas tetapi juga memberikan dampak positif pada ekonomi regional dan nasional.
Dengan efisiensi waktu dan bahan bakar yang dicapai, serta dampak ekonomi yang dihasilkan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung diharapkan menjadi model bagi proyek infrastruktur lainnya di Indonesia.