Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, ditandai dengan suhu yang hangat, curah hujan yang tinggi, dan kelembapan yang bervariasi sepanjang tahun. Dengan pengaruh suhu yang tinggi ini dapat menyebabkan kulit kehilangan kelembapan secara cepat. Ketika kulit tidak terhidrasi dengan baik, dapat mengakibatkan kekeringan, yang membuatnya lebih rentan terhadap iritasi dan alergi, bahkan bisa menderita penyakit eksim.
Eksim, atau dermatitis atopik adalah kondisi kulit yang ditandai dengan peradangan, kemerahan, dan rasa gatal. Kulit yang terkena eksim seringkali tampak kering dan bersisik. Kondisi ini dapat muncul pada semua usia, tetapi lebih umum terjadi pada anak-anak.
Menurut dr. Arini, SM, Dermatologist, seorang dokter spesialis kulit, kondisi lingkungan tropis inilah yang dapat mempengaruhi banyaknya jumlah anak yang mengalami eksima. Pada anak-anak yang memiliki atopik eksima maka akan lebih pro terkena alergi. Karena pada dasarnya, anak yang memiliki turunan lebih dari 50% akan mendapat gen ini, bisa dilihat apakah hal ini ayah dan ibunya ada asma, alergi-alergi, dan itulah yang bisa disebut dengan atopik gen atau atopik eksima.
Baca Juga: Waspada! Ternyata Stres Picu Masalah Kulit Serius, Begini 3 Cara Mengatasinya
“Jadi nomor satu, atopik itu memang diturunkan, dan eksima itu sangat berpengaruh pada faktor turunan. Namun, terjadi flair atau enggak terjadi karena faktor lingkungan. Apakah tadi terjadi karena aktifitasnya, perjalanannya, apakah kena debu,” kata dr. Arini saat ditemui oleh Olenka di Tangerang, beberapa waktu lalu.
dr. Arini mengatakan, meskipun orang tua tidak memiliki eksim dan kulitnya lembut serta aman, namun karena kondisi lingkungan seperti semakin banyaknya polusi, penggunaan AC, dan lain-lain membuat kulit anak semakin kering. Sehingga faktor lingkunganlah yang membuat si flair ini menjadi lebih kering, dan membuat manifestasinya akan semakin keluar.
“Jadi kebanyakkan orang eksima itu alerginya karena tungau debu rumah, paling banyak. Jadi kalau kita lakukan tes alergi, persentase paling banyak kita temukan adalah alergi house dust mite namanya atau tungau debu rumah,” ungkapnya.
Lanjutnya, terdapat faktor-faktor lain yang bisa mentrigger pengidap eksima. Misalnya, dalam penggunaan baju ternyata sipengidap sensitif terhadap wol. Kemudian hal lainnya adanya sensitifitas terhadapa keringat, sehingga semakin kering keringat maka akan semakin gatal.
Eksim, atau dermatitis atopik, juga memiliki variasi dalam tingkat keparahan. Terdapat tiga grading eksima diantaranya eksima ringan, sedang, dan berat. Arini menyatakan untuk kondisi eksima ringan masih bisa diberhentikan pemicunya, yaitu dengan menggunakan skincare secara rutin untuk meredakan kemerah-merahannya. Namun untuk eksima sedang dan berat sebaiknya segera konsultasi dengan dokter.
Baca Juga: 8 Penyebab Kulit Kering dan Mengelupas dalam Waktu Lama, Waspada Ya!
Dalam kondisi ini pengidap ekisma tidak bisa berbuat apapun. Namun, cara lainnya adalah dengan mengontrol keadaan kulit agar terjaga kelembapannya.
“Dan kita juga gak bisa apa-apa dan hanya bisa dikontrol. Maka dari itu dengan penggunaan skincarelah yang dapat kita lakukan dengan mengontrol. Kita bisa menjaga dan melakukan perawatan, karena eksima ini tidak bisa dihilangkan. Eksima yang bisa kita lakukan adalah untuk mengontrolnya,” ujar dr. Arini.
Arini menekankan sebagai orang tua khususnya, harus lebih memperhatinkan barier kulit terutama pada bayi, karena kulit epidermis bayi ini lebih tipis dan secara fisologis air ini lebih tipis dan gampang menguap airnya. Bahkan untuk anak yang aktif, memang disarankan untuk menggunakan pelembap, yang satu sisi menarik air ke kulit dan menutup lapisan kulit hingga masuk ke celah kulit.
“Kalau ada atopik gen, secara hidup, mereka harus menggunakan pelembap. Karena memang seumur hidup itu mereka harus bergantung pada pelembap,” katanya.
Baca Juga: 5 Sifat Umum Anak yang Dididik dan Tumbuh dalam Keluarga Sederhana
Dokter dermatologist ini mengungkapkan bahwa penggunaan pelembap yang tepat dapat mengatasi permasalahan jenis kulit. Terdapat kandungan pelembap yang mampu menenangkan kulit, salah satu ingredientsnya, yaitu chamomile oil, sunflower seed oil, dan avocado oil.
Selain itu, kandungan chamomile ekstrak juga merupakan bahan yang biasanya digunakan untuk menenangkan kulit, serta sunflower seed oil untuk melembapkan segala jenis kulit. Dan untuk ukuran pemakaian pelembap menurut guideline Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI) minimal dua kali sehari segera setelah mandi.