Perkembangan teknologi digital dan internet telah membawa perubahan besar pada dunia kerja dalam beberapa tahun terakhir. Pasca pandemi COVID-19, fleksibilitas kerja semakin terbuka lebar, memungkinkan banyak orang bekerja dari mana saja tanpa harus terikat kantor.

Dari sinilah lahir pola kerja baru seperti digital nomad dan pekerja lepas (freelancer), dengan fleksibilitas waktu dan lokasi yang semakin diminati di berbagai bidang.

Namun, di balik peluang tersebut, pekerja lepas juga dihadapkan pada tantangan tersendiri, khususnya dalam mengelola keuangan. Penghasilan yang tidak tetap, minimnya fasilitas penunjang seperti tunjangan dan asuransi, hingga sulitnya menjaga kestabilan arus kas menjadi persoalan yang kerap dihadapi.

Melihat kondisi ini, Jenius, layanan perbankan digital dari SMBC Indonesia, menggelar kelas finansial bertajuk 'Cara Jenius Kelola Keuangan untuk Pekerja Lepas'.

Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi finansial yang praktis dan mudah dipahami agar pekerja lepas mampu mengelola keuangannya secara lebih cerdas dan terencana.

“Jenius memahami bahwa pekerja lepas dapat menghadapi tantangan dalam kondisi finansial, terutama karena penghasilan yang tidak tetap atau fluktuatif setiap bulannya. Karena itu, perencanaan finansial menjadi krusial, mulai dari mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat dan proteksi, hingga menetapkan tujuan finansial jangka panjang,” tutur Febri Rusli, Digital Banking Product & Innovation Head SMBC Indonesia, dikutip Senin (22/12/2025).

Ia pun berharap kelas finansial ini dapat menjadi bekal praktis bagi pekerja lepas untuk mewujudkan kondisi finansial yang lebih baik.

Dalam kesempatan yang sama, Jenius juga menghadirkan Budi Raharjo, Certified Financial Planner sekaligus Director & Co-Founder Oneshildt Financial Planning, sebagai pembicara.

Budi membagikan berbagai strategi dan tips pengelolaan keuangan yang relevan bagi pekerja lepas, mulai dari membangun kebiasaan finansial yang disiplin, menghitung pengeluaran rutin bulanan (fixed cost), mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat dan proteksi, hingga memilih instrumen investasi sesuai profil risiko.

Menurut Budi, tantangan utama pekerja lepas bukan semata pada besarnya penghasilan, melainkan pada konsistensi dalam mengelolanya.

“Pendapatan yang fluktuatif tetap bisa diatur dengan baik. Perencanaan yang sederhana namun konsisten dapat membantu kondisi finansial tetap stabil meskipun pendapatan tidak menentu,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya disiplin dalam mengelola pengeluaran, menjaga arus kas tetap positif, memiliki dana darurat, serta mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

“Kuncinya adalah disiplin, memiliki dana darurat, fokus pada pengembangan diri, dan terus membuka peluang baru,” tambah Budi.

Baca Juga: Jenius dan Zurich Hadirkan Dua Produk Proteksi Perjalanan

Lebih lanjut, Budi juga memaparkan langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan pekerja lepas. Di antaranya dengan mengecek kondisi keuangan secara berkala, seperti menghitung rata-rata pendapatan dalam tiga hingga enam bulan terakhir, mencatat biaya hidup bulanan, serta mengevaluasi arus kas.

Budi juga menuturkan, pekerja lepas disarankan menyisihkan dana khusus untuk mengantisipasi penghasilan yang fluktuatif, mengatur pola pengeluaran berdasarkan skala prioritas, serta memisahkan rekening pribadi dan usaha.

"Selain itu, menyiapkan dana darurat, proteksi diri, berinvestasi sesuai profil risiko, dan fokus pada pengembangan kompetensi menjadi hal yang tidak kalah penting," tegasnya.

Sementara itu, sebagai pionir bank digital yang telah menemani jutaan masyarakat digital savvy selama sembilan tahun, Jenius menghadirkan berbagai fitur inovatif yang dapat membantu pekerja lepas mengelola keuangan dengan lebih efektif. 

Fitur seperti Kartu Debit Tambahan (x-Card), Kartu Debit Virtual, dan Kartu Kredit Utama (d-Card) dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan operasional usaha, termasuk berlangganan platform atau tools digital.

Selain itu, terdapat Moneytory, buku harian keuangan untuk memantau pemasukan dan pengeluaran, serta membantu pengelolaan arus kas secara lebih sederhana melalui aplikasi Jenius.

Fitur Creditbility memungkinkan pengguna mengelola nilai kelayakan kredit yang dapat dialokasikan ke berbagai produk kredit Jenius, seperti Paylater, Flexi Cash, dan Kartu Kredit Jenius. Bagi pekerja lepas, Flexi Cash dapat dimanfaatkan sebagai dana fleksibel untuk modal usaha atau menjaga arus kas saat menunggu pembayaran dari klien.

Jenius juga menyediakan beragam fitur tabungan dan investasi, seperti Save It dengan pilihan Flexi Saver, Dream Saver, dan Maxi Saver untuk kebutuhan menabung jangka pendek hingga panjang.

Fitur Mata Uang Asing memudahkan transaksi internasional selama 24 jam, sementara fitur Proteksi memungkinkan pembelian proteksi kesehatan, keluarga, hingga perjalanan langsung dari aplikasi.

Di sisi investasi, Jenius memfasilitasi investasi Reksa Dana dalam Rupiah maupun USD, Obligasi Pasar Sekunder, hingga Surat Berharga Negara.

Pada kelas finansial ini, Jenius turut memperkenalkan produk terbaru berupa deposito Maxi Saver dengan bunga maksimal 4,2% per tahun dalam enam mata uang asing, yakni dolar Amerika, dolar Singapura, pound sterling, euro, yuan Tiongkok, dan dolar Australia.

Selain itu, hadir pula program Flexi Rasa Maxi, program menabung dengan tenor tiga atau enam bulan yang menawarkan cashback di depan hingga 6% per tahun, dengan penempatan dana minimal Rp10 juta dari dana segar. Program ini berlaku hingga 31 Desember 2025.

“Jenius secara rutin mengadakan kelas finansial dengan beragam topik sebagai wujud nyata komitmen kami untuk terus bertumbuh bersama Teman Jenius. Selain itu, fitur-fitur yang kami hadirkan dengan semangat Think Unthinkable diharapkan dapat membantu pekerja lepas mengelola keuangan, menjaga kestabilan finansial, dan merencanakan masa depan dengan lebih baik,” tutup Febri.

Baca Juga: Jenius Tingkatkan Pengalaman Pengguna Lewat Inovasi Baru dan Fresh Look Aplikasi, Seperti Apa?