Dalam rangka menjaga ketersediaan pangan, Holding Pangan ID FOOD melalui anak perusahaannya PT Rajawali Nusindo lakukan percepatan pendistribusian beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan minyak goreng “Minyakita” ke seluruh Wilayah Indonesia. Percepatan distribusi dilakukan guna mewujudkan Program Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo khususnya terkait swasembada pangan. 

Beras SPHP adalah beras yang dikeluarkan oleh Perum Bulog sebagai produk yang disiapkan untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan. Perum Bulog bekerjasama distribusi dengan Rajawali Nusindo yang memiliki 41 cabang di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk melindungi daya beli dan keterjangkauan harga pangan bagi konsumen, khususnya masyarakat menengah ke bawah. Adapun target penyaluran beras SPHP pada Januari-Februari tahun 2025 sebesar 300 ribu ton.

Baca Juga: Indonesia Punya Atribut Lengkap untuk Swasembada Pangan

Baca Juga: Sinergi Program Brigade Pangan dan OPLAH Kementan Jadikan Sumatera Selatan Lumbung Padi Nasional

Baca Juga: Kunker Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Perkebunan ke Brigade Pangan Desa Kenten Jaya

Baca Juga: Sepenting Apa Pertemuan Prabowo-Megawati?

Direktur Utama PT Rajawali Nusindo Wahyu Sakti mengatakan, sepanjang Oktober 2024 hingga Januari 2025, perusahaan telah mendistribusikan beras SPHP sebanyak 5.024 ton dengan Rincian distribusi pada Oktober 2024 sebanyak 781 ton, November 2024 sebanyak 1.766 ton, Desember 2024 sebanyak 1.904 ton dan Januari 2025 sebanyak 573 ton .

Percepatan distribusi ini dilakukan untuk menjaga stok beras SPHP pada tahun 2024  pada segmen general trade dan modern retail sedangkan di tahun 2025 hanya pada segmen Modern retail di sejumlah wilayah Indonesia.

Pendistribusian beras terbagi ke dalam 3 Zona, pertama meliputi Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB dan Sulawesi. Sedangkan Zona II meliputi Sumatera (kecuali Lampung dan Sumatera Selatan), NTT, dan Kalimantan. Untuk Zona III meliputi Maluku dan Papua.

Sementara Minyakita telah didistribusikan sebanyak 11.423.984 liter, tercatat dari bulan Oktober 2024 sebanyak 1.701.994 liter, November 2024 sebanyak 4.195.614 liter, Desember 2024 sebanyak 5.496.376 liter, dan pertengah Januari 2025 sebanyak  30.000 liter.

“Percepatan distribusi tersebut juga bertujuan untuk menjaga stabilitas harga komoditas beras dan minyak goreng di tingkat konsumen, sehingga berkontribusi pada pengendalian tingkat inflasi nasional,” ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/1/2025).

“Pendistribusian yang dijalankan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar minyak goreng kemasan rakyat, Minyakita, didistribusikan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan. Arahan ini untuk mengatasi permasalahan distribusi dan harga Minyakita yang masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp15.700 per liter. Hal ini juga sejalan dengan arahan Kementerian BUMN agar BUMN Pangan secara penuh mendukung swasembada pangan,” paparnya.