Wanita selalu identik dengan kecantikan. Bahkan, wanita diibaratkan sebagai sosok yang senantiasa memuja nilai dari kecantikan.

Terkait hal itu, publik figur, Happy Salma, menilai, makna kecantikan pada wanita pada dasarnya merupakan keunikan dan keindahan tersendiri.

Wanita kelahiran Sukabumi, 4 Januari 1980 yang mengawali kariernya sebagai aktris sinetron pada akhir 1990-an itu lantas menyebut, wanita adalah sosok pribadi yang unik, indah dan cantik.

Istri dari Tjkokorda Bagus Dwi Santana Kertayasapun ini pun mengibaratkan, keunikan dan keindahan yang dimiliki setiap wanita bak perhiasan.

“Setiap pribadi wanita itu unik, indah, dan cantik. Begitu juga perhiasan, dipakai satu orang dengan satu orang yang lain itu bisa sangat berbeda,” tutur Happy Salma, saat ditemui Olenka, baru-baru ini.

Happy Salma pun berpandangan, perhiasan sendiri bukan hanya sekedar aksesoris, namun juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penampilan wanita.

Tak hanya itu, kata dia, perhiasan pun menjadi simbol yang menggambarkan karakter, kekuatan, dan kepribadian seorang wanita. Setiap perhiasan wanita memiliki makna tersendiri, menjadikannya lebih dari sekadar benda berharga.

“Jadi, kecantikan dan perhiasan itu tuh bisa menjadi satu kesatuan, karena itu tadi, setiap wanita itu unik dan luar biasa,” papar Happy Salma.

Baca Juga: Mengenal Sosok Happy Salma, Seniman Serba Bisa yang Merambah Bisnis Perhiasan

Berbicara tentang perhiasan sendiri, Happy Salma pun kini dikenal sukses sebagai pebisnis perhiasan lewat brand Tulola Jewelry.

Adapun, Tulola Jewelry sendiri terinspirasi oleh sejarah, keberagaman, dan karya sastra Indonesia. Nilai-nilai ini diwujudkan dalam setiap koleksi perhiasan yang mengangkat kisah, mitos, serta semangat kekayaan ibu pertiwi.

"Saya memiliki brand perhiasan Tulola dan kami memiliki concern yang sama dengan Bakti BCA untuk bagaimana membuat karya-karya dari desa binaan, seperti Desa Taro di Bali bisa terus lestari, up to date, dan mendapatkan marketnya di Indonesia," ungkap Happy Salma.

Produk-produk Tulola sendiri, lanjut dia, menggunakan bahan baku berkualitas tinggi, seperti emas murni dan berlian, yang diolah oleh para pengrajin lokal dengan keahlian tradisional.

Sebagai bagian dari upayanya mempromosikan nilai-nilai nusantara, Tulola Jewelry pun sering menghadirkan karya yang menggambarkan keindahan tradisi Indonesia. Selain itu, Tulola Jewelry menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan perempuan dengan mempekerjakan 60% karyawan perempuan.

Dan, dalam kolaborasi kali ini, lanjutnya, Tulola bersama Bakti BCA menggandeng seniman lokal, yakni I Made Suama dari Desa Binaan Taro di Bali untuk menghasilkan desain perhiasan yang kental dengan tradisi lokal masyarakat Bali. Karya-karya perhiasan 100% dikerjakan olah tangan seniman lokal.

“Kami menyebut para seniman ini Pahlawan Budaya yang menghasilkan karya-karya yang terinspirasi dari alam dan warisan leluhur. Para seniman ini mampu menginterpretasikan tradisi ke dalam sebuah karya dan kami juga customer Tulola sangat menghargai karya-karya tersebut," tandasnya.

Baca Juga: Lewat Brand Tulola, Happy Salma dan Bakti BCA Gaungkan Kolaborasi dengan Pengrajin Lokal untuk Hasilkan Perhiasan Bernilai Budaya Tinggi