Mengawali musim baru dengan semangat kolaborasi, Noir Sur Blanc (NSB), label lokal premium spesialis knitwear asal Indonesia, meluncurkan koleksi terbarunya dalam kemitraan eksklusif dengan Social Garden, restoran berkonsep alam yang berlokasi di pusat Jakarta.

Kolaborasi ini menjadi simbol sinergi antara gaya hidup urban dan sentuhan alam, mempertemukan dunia fashion dan kuliner dalam satu pengalaman yang elegan, kasual, dan berkarakter.

“Sebenarnya ini memang peluncuran koleksi baru yang khusus buat Social Garden. Kita mengambil tema nature karena Social Garden kan sangat-sangat nature gitu. Pas diajakin collab, kita juga bikin yang cocok buat Social Garden,” papar Matthew Sachio, selaku Creative Marketing Noir Sur Blanc, saat ditemui di Social Garden, Senayan City, Jakarta, Senin (3/11/2025).

Matthew melanjutkan, dalam kolaborasinya dengan Social Garden kali ini, NSB meluncurkan koleksi bertajuk ‘Fleur au Jardin’ dalam bahasa Prancis, yang berarti Flower in the Garden atau bunga di taman.

Fleur au Jardin ini menampilkan knit bernuansa ceria dengan sentuhan floral, dengan gaya sporty, classic, comfy yang versatile dan fun ala Social Garden. NSB memadukan karakter lembut knitwear dengan ambience hijau dan natural yang identik dengan restoran tersebut.

“Kebetulan kita knitwear, jadi kita mix aja knitwear kita sama vibe-nya Social Garden. Untuk reference-nya sendiri kita ngambilnya a bit sporty, karena memang lagi tren Padel. Tapi bukan sport outfit banget, lebih ke santai yang a bit sporty,” ungkap Matthew.

Dalam kolaborasi ini, lanjut Matthew, NSB menghadirkan 10 look representatif, terdiri dari tiga untuk perempuan, dua untuk pria, serta satu desain unisex. Koleksi ini menonjolkan siluet kasual yang ringan dan versatile, cocok untuk aktivitas sehari-hari maupun acara santai.

“Inspirasi temanya itu dari ambience Social Garden sendiri dan orang-orang yang suka ngumpul di sana. Makanya kita mengangkat tema yang lebih lifestyle focus aja,” tambah Matthew.

Koleksi ini akan tersedia secara terbatas di Social Garden hingga tanggal 9 November, sebelum peluncuran resminya pada 10 November 2025 di berbagai kanal penjualan NSB, termasuk Ashta District 8, Senayan City, Plaza Senayan, dan store online resminya.

“It’s limited stock. Kamu bisa dapatkan koleksi ini gerai Social Garden hingga tanggal 9 November dan di store official NSB mulai 10 November 2025 mendatang,” tutur Matthew.

Baca Juga: ‘Essential Lab’ Jadi Tema JMFW 2026, Targetkan Modest Fashion Indonesia Mendunia

Dari Pabrik Ekspor ke Brand Knitwear Premium

Dijelaskan Matthew, NSB sendiri bukan pendatang baru di dunia tekstil. Berdiri sejak 1998 sebagai pabrik ekspor berbasis di Jakarta, NSB memproduksi knitwear untuk berbagai merek Eropa seperti Denmark dan Prancis. Setelah lebih dari dua dekade berkarya di balik layar, NSB akhirnya melahirkan labelnya sendiri untuk pasar domestik.

“Awalnya kita pabrik ekspor. Setelah bertahun-tahun bikin untuk brand luar, kita berpikir kenapa nggak bikin brand sendiri di Indonesia. Meskipun knitwear belum terlalu populer di sini, tapi itu memang expertise kita,” jelas Matthew.

Nama Noir Sur Blanc sendiri, kata Matthew, berarti Hitam Putih dalam bahasa Prancis, sebuah filosofi yang melambangkan kontras elegan dan kesederhanaan yang menjadi DNA estetika brand ini.

Sebagai label knitwear, lanjut Matthew, NSB pun terus berinovasi agar produknya tetap nyaman dipakai di iklim tropis Indonesia.

“Orang sering berpikir knitwear itu panas dan berat, makanya kita terus develop bahan yang ringan. Kita bahkan lagi coba serat bambu, walaupun masih tahap R&D. Selain itu, kita juga pakai cotton, rayon, sampai wool tipis untuk koleksi berikutnya,” ungkap Matthew.

Proses pengembangan bahan di NSB dilakukan serius. Eksperimen terhadap benang overbrack, campuran rayon dan cotton, bahkan memakan waktu hingga sembilan bulan. Hasilnya, tekstur knitwear yang lebih halus dan breathable, sesuai untuk iklim Indonesia.

Yang membedakan NSB sendiri dengan brand fashion lainnya, kata Matthew, selama lebih dari 25 tahun NSB mengelola pabriknya sendiri untuk menjaga kendali penuh terhadap mutu dan proses produksi. Setiap tahap mulai dari perajutan, penyambungan, hingga penguapan (steam), dilakukan oleh tenaga ahli berpengalaman.

NSB juga, kata dia, memastikan setiap produk melewati proses pre-wash dan steam sebelum dikemas, menjamin kebersihan dan kenyamanan maksimal sejak pemakaian pertama.

“Kami terus berusaha menggabungkan kenyamanan, kualitas, dan gaya secara seimbang. Knitwear kami dibuat dengan detail tangan, dari ribbing hingga finishing, menjadikannya unik seperti individu yang mengenakannya,” ungkap Matthew.

Menutup tahun ini, sambung Matthew, NSB tengah mempersiapkan Christmas Collection yang menghadirkan sentuhan winter wear versi tropis, lebih ringan namun tetap hangat dan mewah.

“Kita mau angkat Christmas Theme Collection. Fokusnya winter wear yang bisa di-utilize di Indonesia juga, lebih tipis dan ringan, dengan bahan-bahan tertentu,” kata Matthew.

Baca Juga: TRESemmé Dukung Perempuan Tampil Ekstra dan Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Kolaborasi Pionir Antara Dunia Fashion dan F&B

Bagi Social Garden sendiri, kolaborasinya dengan NSB ini menjadi langkah pionir di industri F&B Indonesia. Restoran yang dikenal dengan suasana hijau nan estetik ini ingin menunjukkan bahwa dunia kuliner juga bisa menjadi medium ekspresi fashion dan gaya hidup.

“Kalau disuruh sebut 5 kata untuk kolaborasi ini, aku pilih fun, elegan, klasik, nyaman, dan spesial. This is the first time ever in the F&B industry kita bisa berkolaborasi sama local brand besar yang namanya udah dikenal. Social Garden sangat spesial karena bisa mengeluarkan koleksi ini bareng Noir Sur Blanc,” tutur Nabila Callista Assistant Marketing Manager Ismaya.

Sebagai restoran yang sering menjadi tempat nongkrong para fashion enthusiast, kata Nabila, Social Garden memang telah lama menjadi bagian dari ekosistem fashion Jakarta.

“Social Garden tuh salah satu restoran yang bisa dibilang fashion community hub juga. Kita udah sering tap-in ke acara fashion, termasuk bareng Jakarta Fashion Week. Anak-anak yang datang ke sini tuh fashionable banget. That’s why akhirnya kami buka kolaborasi ini bareng Noir Sur Blanc,” jelas Nabila.

Meski mengusung konsep santai, lanjut Nabila, koleksi Social Garden x Noir Sur Blanc tetap menghadirkan potongan elegan dengan sentuhan klasik.

“Dari warna-warna yang kita pilih, semuanya bisa dipakai setiap hari. Cutting-nya elegan banget dan fits the body perfectly. Jadi mau dipakai untuk santai, kerja, atau acara formal pun tetap cocok,” terang Nabila.

Koleksi ‘Fleur au Jardin’ ini sendiri terdiri dari vest cantik, kardigan unisex, dan kemeja serbaguna yang bisa digunakan lintas gender dan usia.

“Desainnya everyday wear, tapi gak main-main juga. Elegan, klasik, tapi tetap versatile,” tambahnya.

Nabila juga menegaskan, koleksi ini dirancang untuk menjangkau berbagai usia, mulai dari Gen Z hingga usia 30-an akhir dengan gaya yang timeless dan mudah dipadu padankan.

“Targetnya mungkin sampai late 30+ masih bisa banget pakai. Semuanya bisa, karena modelnya timeless dan gampang di-mix and match,” kata Nabila.

Dikatakan Nabila, koleksi kolaborasi dengan NSB ini berlangsung selama tiga bulan, dan setiap katalog koleksi diproduksi 50, menjadikannya item limited edition bagi para penggemar fashion.

“Kolaborasi ini limited banget. Kita cuma punya 50 per katalog untuk tanggal 10 nanti. Selama seminggu koleksi bisa dibeli langsung di Social Garden, sisanya baru tersedia di NSB Store,” ungkap Nabila.

Bagi kedua pihak, kata Nabila, proyek kolaborasi ini bukan sekadar kerja sama produk, melainkan pertemuan dua dunia kreatif yang sama-sama mengedepankan kualitas dan gaya hidup.

“Aku harapannya simple, aku pengen semua orang tahu tentang kolaborasi ini. Makanya kami undang teman-teman media dan komunitas supaya bisa menyebarkan semangatnya,” tutup Nabila.

Baca Juga: UNIQLO Padukan Gaya Klasik dengan Inovasi Modern Melalui Koleksi Fall/Winter 2025