Belajar dari Sosok Retno Marsudi
Dwina juga menyinggung sosok mantan Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, sebagai contoh nyata pemimpin perempuan Indonesia yang berhasil menjaga akar nilai, meski berkiprah di panggung internasional.
“Kalau kita punya values dan prinsip, tujuan kita bukan sekadar diterima atau blending dengan orang lain. Kalau prinsipnya sama, kita bisa berteman. Tapi kalau tidak, ya tidak perlu. Itu memang tidak mudah, apalagi kita sering merasa inferior. Tapi Bu Retno adalah contoh yang jarang sekali,” tutur Dwina.
Dwina menegaskan bahwa keberanian Retno Marsudi menjadi bukti nyata pentingnya memegang prinsip, sekalipun suara itu awalnya tidak populer.
Ia menggambarkan bagaimana Retno sudah bersuara lantang membela Palestina jauh sebelum isu tersebut mendapat dukungan luas di kancah internasional.
Menurutnya, apa yang semula dianggap sebagai sikap outlier, kini justru berubah menjadi arus utama.
“Bayangkan, sebelum banyak negara bersuara, Bu Retno sudah lantang membela Palestina. Itu suara yang dulu dianggap outlier, tapi sekarang menjadi arus utama. Confidence beliau lahir karena beliau tahu apa yang dibicarakan, tahu prinsip yang dipegang. Terbang tinggi, tapi tetap berakar,” terang Dwina.
Terakhir, di tengah perubahan dunia yang begitu cepat, Dwina pun berpesan kepada generasi muda Indonesia agar tidak kehilangan jati diri.
“Jaga akarmu. Never give up,” tegas Dwina.
Dengan nilai-nilai itu, kata Dwina, dirinya yakin generasi muda Indonesia dapat tetap kokoh menghadapi arus globalisasi, tanpa kehilangan identitas dan akar budaya yang menjadi fondasi bangsa.
Baca Juga: Pesan Dwina Septiani Wijaya untuk Generasi Digital