Berhasil bekerja sama dengan ratusan brand kenamaan, Nose Herbalindo memastikan penggunaan tanaman khas Indonesia sebagai bahan utama dalam produksi skincare. Bukan hanya itu, Nose juga memastikan inovasi yang dilakukan juga disesuaikan dengan tren kecantikan global yang relevan dengan kebutuhan konsumen di Tanah Air. 

“Kami mengedepankan penggunaan tanaman-tanaman khas Indonesia sebagai bahan utama dalam produk skincare kami. Selain itu, ingredient-nya kebanyakan berdasarkan request klien, dan lebih banyak natural. Banyak yang khawatir dengan chemical, jadi lebih memilih bahan alami seperti ekstrak buah-buahan atau superfood,” jelas Tiara.

Lanjut Tiara, di tengah maraknya kasus skincare abal-abal, Nose memastikan semua bahan yang digunakan sesuai dengan regulasi BPOM, dan semua klaim produk diperiksa oleh regulator. 

“Dengan legalitas dan R&D yang terpercaya, kami berharap produk kami dapat diandalkan oleh konsumen akhir,” tutur Tiara.

Selain skincare, personal care seperti parfum, body lotion, dan hair care juga banyak diminati oleh para brand kline Nose. Saat ini, Nose juga tengah memproduksi dekoratif seperti lip balm dengan SPF dan lip serum.

Kembali hadir di pagelaran Cosmobeaute 2024, Nose menawarkan kemitraan maklon skincare yang dapat membantu beautypreneur mengembangkan brand mereka sendiri. Terutama, bagi para beautypreneur pemula yang baru ingin merintis karier di industri kosmetik Tanah Air.

Baca Juga: Survei: Lebih dari 60% Masyarakat Indonesia Pilih Beli Skincare dan Fashion Lewat E-commerce, Brand Lokal Mendominasi

Melalui konsultasi gratis yang disediakan di booth Nose, pengunjung dapat berdiskusi langsung dengan tim Prodev Nose terkait formula produk, pengembangan brand, dan strategi untuk memasuki pasar kecantikan yang kompetitif.

“Kami memahami tantangan yang dihadapi oleh beautypreneur dalam membangun brand mereka. Oleh karena itu, kami hadir untuk memberikan solusi yang komprehensif, mulai dari pengembangan produk, produksi, hingga dukungan dalam strategi pemasaran,” jelas Tiara. 

Diungkap Tiara, biasanya proses development dari konseptualisasi, sampel, stability test, legalitas BPOM, hingga menjadi produk jadi memakan waktu 6-7 bulan. Para klien juga tak perlu khawatir, Nose juga telah bekerja sama dengan lab-lab terpercaya seperti SIG untuk melakukan pengujian.

PT Nose Herbal Indo menawarkan kolaborasi dengan peluang besar bagi para pelaku industri kecantikan lokal untuk terus berkembang. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade sebagai salah satu perusahaan maklon terbaik di Indonesia, Nose berkomitmen untuk memperkuat ekosistem industri kecantikan melalui kolaborasi yang berfokus pada inovasi, kualitas, dan pemanfaatan bahan-bahan alami lokal.