Partai Demokrat dengan tegas membantah isu yang menyebut partai berlogo mercy itu menjadi dalang di balik isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

Dalam pernyataan resmi partai, Demokrat menegaskan istilah ‘partai biru’ yang disebut-sebut sebagai otak di balik isu ijazah palsu Jokowi adalah upaya adu domba yang dilakukan pihak tertentu, hal ini juga dinilai sebagai upaya untuk mencoreng nama baik dan integritas  Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Hasil Survei: Mayoritas Pendukung Gerindra Tak Percaya Jokowi Palsukan Ijazah

"Tuduhan tersebut adalah fitnah yang tidak berdasar. Istilah ‘partai biru’ yang diarahkan kepada Partai Demokrat merupakan upaya insinuatif yang menyesatkan dan mencemarkan nama baik kami," demikian bunyi pernyataan resmi Demokrat dilansir Selasa (29/7/2025).

Adapun isu ijazah palsu Jokowi memang gencar digulirkan berbagai pihak, salah satunya yang aktif adalah Roy Suryo eks politisi Demokrat. Hal ini pula yang membuat beberapa pihak menyimpulkan bahwa isu ijazah  abal-abal itu merupakan permainan Demokrat melalui tangan Roy Suryo. 

Dalam pernyataan resmi Demokrat,partai itu menegaskan bahwa sudah tak ada lagi hubungan dengan Roy Suryo, yang bersangkutan sudah angkat kaki dari partai itu sejak 20`19 silam. 

“Ia telah mengundurkan diri secara resmi karena perbedaan pandangan dengan arah kebijakan partai, dan segala pernyataannya saat ini tidak lagi mewakili Partai Demokrat,” tegas pernyataan tersebut.

Lebih jauh, Demokrat juga menegaskan bahwa hubungan antara keluarga SBY dan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat baik dan penuh saling menghormati.

Bukti keharmonisan ini tercermin dari kehadiran Wapres Gibran Rakabuming dan Ketum PSI Kaesang Pangarep dalam Kongres V Partai Demokrat yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sebaliknya, AHY pun mengutus Sekjen Herman Khaeron dan Waketum Teuku Riefky Harsya untuk menghadiri Kongres PSI.

Bahkan, Gibran diketahui menjenguk langsung SBY di RSPAD saat menjalani perawatan beberapa waktu lalu. Semua itu menunjukkan hubungan yang hangat dan tidak pantas dijadikan sasaran provokasi politik.

Partai Demokrat juga menyoroti adanya pihak-pihak yang mencoba mengail di air keruh dengan memanfaatkan isu ini sebagai alat untuk mengadu domba antara SBY dan Jokowi. Mereka menilai tindakan tersebut sangat berbahaya bagi ruang publik dan sama sekali tidak mencerminkan semangat demokrasi yang sehat.

“Tindakan seperti ini sangat tidak etis, berpotensi merusak ruang publik, dan sama sekali tidak mencerminkan semangat demokrasi yang sehat,” tulis keterangan Demokrat.

Melalui pernyataan ini, Partai Demokrat berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh fitnah politik yang tidak bertanggung jawab, serta mengajak semua pihak untuk menjaga keharmonisan politik nasional. Partai menekankan pentingnya akal sehat, etika publik, dan penghormatan antarpemimpin.

Baca Juga: Bertemu Jokowi, Luhut: Kondisinya Belum Sepenuhnya Pulih

Dengan menyampaikan klarifikasi secara terbuka, Partai Demokrat menegaskan sikapnya dalam melawan provokasi yang berpotensi memecah belah masyarakat. Tuduhan bahwa mereka berada di balik isu ijazah palsu Jokowi disebut tidak hanya keliru, tetapi juga berbahaya bagi kohesi nasional dan demokrasi.