6. Dermal fillers
Dermal filler dikenal dapat membantu mengembalikan volume dan kepenuhan pada wajah, juga dapat membantu menghilangkan garis-garis halus pada wajah.
Perawatan ini dapat membantu menunda tanda-tanda penuaan tanpa perlu operasi kosmetik seperti operasi pengencangan wajah, pengencangan alis, atau pengencangan mata.
Beberapa hasil dari perawatan ini di antaranya seperti memudarkan garis halus, memperbaiki penampilan bekas luka, serta penghapusan atau pengurangan bayangan kelopak mata bawah.
7. Botulinum toxin type A treatments (Botox)
Terakhir adalah Botox. Botox adalah perawatan yang bekerja dengan melemahkan otot-otot tertentu melalui penghalangan saraf, sehingga membantu menghaluskan kerutan di wajah.
Hasil dari perawatan Botox kosmetik biasanya bertahan sekitar tiga bulan. Namun, prosedur ini dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti memar, nyeri, pembengkakan di area suntikan, alis terlihat tebal, atau kelopak mata turun. Selain itu, Botox tidak disarankan untuk digunakan oleh orang yang sedang hamil atau menyusui.
Baca Juga: 5 Kesalahan Perawatan Kulit di Malam Hari yang Harus Ditinggalkan, Bisa Merusak Kulit!
Kontraindikasi dan Risiko
Ada beberapa risiko yang dapat timbul akibat peremajaan kulit. Di antaranya adalah:
- Infeksi
- Perubahan tekstur kulit
- Bekas luka
- Luka bakar
- Reaksi alergi
- Bintik terang atau gelap
- Penyembuhan luka tertunda
Secara umum, sangat penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum menjalani perawatan skin rejuvenation untuk memastikan bahwa perawatan tersebut sesuai dengan kondisi tubuh.
Terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, rentan terhadap jaringan parut, memiliki riwayat luka dingin, atau sedang hamil dan menyusui, konsultasi dengan tenaga medis sangat disarankan sebelum memutuskan untuk menjalani perawatan peremajaan kulit.
Semoga bermanfaat!