Artis cantik Nagita Slavina kembali mencuri perhatian publik, khususnya warganet di dunia maya. Pasalnya, beredar luas cuplikan video yang menunjukkan wajah istri Raffi Ahmad itu yang terlihat bengkak hingga nyaris tidak dikenali. Banyak netizen berspekulasi, Nagita Slavina melakukan tindak operasi plastik.
Beberapa waktu lalu, Mama Gigi sapaanya itu memang terbang ke Korea Selatan seorang diri. Tanpa memboyong keluarga, Nagita mengaku pergi ke Negeri Ginseng itu untuk melakukan perawatan wajah. Usut punya usut, Nagita melakukan perawatan skin rejuvenation pada wajah cantiknya.
Apa Itu Skin Rejuvenation?
Skin rejuvenation merupakan salah satu perawatan yang cukup tren di kalangan beauty enthusiast. Sesuai dengan namanya, skin rejuvenation merupakan perawatan yang bermanfaat untuk meremajakan kulit.
Menukil dari laman Very Well Health, skin rejuvenation meliputi berbagai perawatan yang bertujuan memulihkan kulit dari segala kerusakan yang disebabkan oleh berbagai hal. Seperti karena paparan sinar matahari, kondisi kesehatan, atau tanda-tanda penuaan normal.
Ada serum khusus yang diaplikasi dalam perawatan skin rejuvenation. Di mana, serum khusus ini mengandung growth factor serta dapat dikombinasikan dengan berbagai perawatan dermapen atau fractional untuk mendapat hasil yang lebih maksimal.
Baca Juga: 7 Perawatan Rumahan untuk Bantu Atasi Dark Circle di Bawah Mata, Yuk Coba!
Perawatan ini biasanya lebih ringan dibandingkan dengan prosedur bedah seperti facelift dan dapat difokuskan pada area tertentu pada wajah atau tubuh.
Ada berbagai macam prosedur yang termasuk dalam kategori skin rejuvenation, tergantung pada kebutuhan dan tingkat kerusakan kulit, di antaranya adalah:
1. Laser skin resurfacing
Laser skin resurfacing, yang juga dikenal sebagai lasabrasion, laser peel, dan laser vaporization, adalah metode perawatan yang dikenal efektif mengurangi bekas luka, noda, dan kerutan di wajah.
Secara keseluruhan, perawatan ini dapat memperbaiki kondisi kulit yang kusam, kerusakan akibat paparan sinar matahari, bekas jerawat, kutil, garis halus, stretch mark, hingga kerutan di dahi, sekitar mulut, atau bawah mata.
Ada dua jenis laser yang digunakan dalam prosedur skin resurfacing:
- Laser ablative. Pada prosedur ini, lapisan luar kulit yang rusak akibat sinar matahari atau proses penuaan diangkat. Laser ini merangsang produksi kolagen di lapisan kulit bawah, yang membantu memperbaiki kerutan. Setelah kulit sembuh pasca prosedur, lapisan kulit baru yang tumbuh akan menjadi lebih kencang dan halus.
- Laser non-ablative. Prosedur ini menggunakan energi panas untuk memperbaiki tampilan bekas luka, kulit yang rusak akibat sinar matahari, kerutan, dan flek usia tanpa merusak permukaan kulit.
2. Chemical peels
Ini merupakan perawatan yang melapisi ulang kulit dengan mengoleskan larutan yang membantu lapisan luar kulit terkelupas. Setelah perawatan selesai, kulit akan menjadi lebih halus.
Chemical peels dikenal dapat mengencangkan, memberi warna, dan mencerahkan kulit. Jenis perawatan skin rejuvenation ini juga dapat membantu mengurangi atau menghilangkan perubahan warna, bintik-bintik penuaan, atau noda
3. Microdermabrasion and dermabrasion
Mikrodermabrasi dan dermabrasi merupakan jenis perawatan skin rejuvenation lainnya yang menggunakan teknik yang sama, tetapi dengan tingkat intensitas yang berbeda.
Mikrodermabrasi merupakan perawatan yang dapat dilakukan pada bagian leher, tangan, wajah, atau tubuh. Prosesnya melibatkan pengelupasan kulit menggunakan semprotan partikel abrasif, lalu kulit yang terkelupas disedot. Aman untuk semua jenis kulit dengan efek samping minimal.
Mikrodermabrasi dapat mengurangi kerutan halus, flek usia, dan bekas jerawat ringan, sekaligus mencerahkan dan memperbaiki warna kulit. Perawatan ini bisa dilakukan sekali atau dalam beberapa sesi untuk hasil optimal.
Sementara prosedur Dermabrasi mengangkat lapisan kasar kulit dan merangsang pertumbuhan sel baru. Dermabrasi menggunakan alat khusus untuk menghilangkan lapisan kulit di area yang dirawat, menembus lebih dalam ke permukaan kulit.
Namun, tidak semua jenis kulit cocok untuk prosedur ini karena dapat memengaruhi pigmentasi kulit. Beberapa pasien mungkin memerlukan anestesi lokal selama proses berlangsung. Dermabrasi dapat mengurangi garis halus dan kerutan, meratakan warna kulit, serta memperbaiki bekas luka dan noda.
4. Microneedling
Kemudian ada Microneedling merupakan perawatan yang dapat merangsang produksi elastin dan kolagen. Dokter akan menggunakan instrumen yang memiliki jarum kecil, tajam, dan tipis pada kulit. Perawatan ini dapat menimbulkan rasa sakit, jadi krim anestesi dapat dioleskan satu jam sebelum perawatan.
Baca Juga: 3 Resolusi Perawatan Kulit Tahun 2025
Dalam jenis yang disebut radiofrequency microneedling, energi frekuensi radio dilepaskan melalui jarum terisolasi ke dalam kulit.
Kadang-kadang, ada zat yang dioleskan ke kulit. Zat ini dapat berupa asam hialuronat atau asam askorbat. Zat ini dioleskan sebelum atau setelah perawatan sehingga meresap lebih dalam ke dalam kulit.
5. IPL (Intense Pulsed Light)
Prosedur IPL (Intense Pulsed Light) merupakan metode yang sudah cukup dikenal di masyarakat untuk meremajakan kulit dan mengatasi masalah pigmentasi.
IPL bekerja dengan menggunakan spektrum cahaya yang luas untuk memberikan getaran singkat pada kulit. Energi dari cahaya ini diserap oleh melanin untuk mengurangi bintik cokelat dan oleh hemoglobin untuk mengatasi pembuluh darah pecah.
Selain itu, IPL juga merangsang produksi kolagen, membantu memperbaiki warna kulit secara keseluruhan. Perawatan ini tidak menyebabkan pengelupasan kulit, sehingga relatif nyaman dan minim efek samping.
6. Dermal fillers
Dermal filler dikenal dapat membantu mengembalikan volume dan kepenuhan pada wajah, juga dapat membantu menghilangkan garis-garis halus pada wajah.
Perawatan ini dapat membantu menunda tanda-tanda penuaan tanpa perlu operasi kosmetik seperti operasi pengencangan wajah, pengencangan alis, atau pengencangan mata.
Beberapa hasil dari perawatan ini di antaranya seperti memudarkan garis halus, memperbaiki penampilan bekas luka, serta penghapusan atau pengurangan bayangan kelopak mata bawah.
7. Botulinum toxin type A treatments (Botox)
Terakhir adalah Botox. Botox adalah perawatan yang bekerja dengan melemahkan otot-otot tertentu melalui penghalangan saraf, sehingga membantu menghaluskan kerutan di wajah.
Hasil dari perawatan Botox kosmetik biasanya bertahan sekitar tiga bulan. Namun, prosedur ini dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti memar, nyeri, pembengkakan di area suntikan, alis terlihat tebal, atau kelopak mata turun. Selain itu, Botox tidak disarankan untuk digunakan oleh orang yang sedang hamil atau menyusui.
Baca Juga: 5 Kesalahan Perawatan Kulit di Malam Hari yang Harus Ditinggalkan, Bisa Merusak Kulit!
Kontraindikasi dan Risiko
Ada beberapa risiko yang dapat timbul akibat peremajaan kulit. Di antaranya adalah:
- Infeksi
- Perubahan tekstur kulit
- Bekas luka
- Luka bakar
- Reaksi alergi
- Bintik terang atau gelap
- Penyembuhan luka tertunda
Secara umum, sangat penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum menjalani perawatan skin rejuvenation untuk memastikan bahwa perawatan tersebut sesuai dengan kondisi tubuh.
Terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, rentan terhadap jaringan parut, memiliki riwayat luka dingin, atau sedang hamil dan menyusui, konsultasi dengan tenaga medis sangat disarankan sebelum memutuskan untuk menjalani perawatan peremajaan kulit.
Semoga bermanfaat!