Pengalaman Multisensori di Jakarta

Sebagai informasi, peluncuran Recuerdos 2025 di Indonesia dikemas dalam pengalaman multisensori bertema empat elemen alam, yakni Earth, Water, Air, dan Fire, yang masing-masing menggambarkan cara manusia mengenang dan menghormati masa lalu.

Earth - The Room of Whispers (Past Memories) menghadirkan aroma agave dan tanah yang berpadu dengan clay decanter mentah sebagai simbol akar dan asal mula.

Kemudian, Water – The Room of Craftsmanship (The Memory of a Legacy) menampilkan proses melukis botol secara langsung oleh artisan, disertai dokumentasi perjalanan panjang tequila yang sarat makna.

Sementara itu, Air – The Room of Connections (Shared Memories) menghadirkan cermin interaktif yang mengundang pengunjung untuk berefleksi dan berbagi kenangan pribadi.

Puncaknya, Fire – The DDM Series Launch Room (The Memory of a Celebration) menjadi ruang penuh emosi yang menampilkan altar Día de Muertos dan memperkenalkan botol Recuerdos sebagai simbol perayaan kenangan dan kehidupan.

Mark mengungkapkan, hanya 35 botol dialokasikan untuk pasar Indonesia, menjadikannya salah satu koleksi paling langka dan bermakna di tahun ini.

Lebih lanjut, Mark pun mengatakan bahwasanya dia melihat adanya kesamaan nilai antara tradisi Meksiko dan budaya Asia dalam menghormati leluhur.

“Saya pikir budaya Asia akan sangat memahami semangat Recuerdos. Di Tiongkok ada Festival Qingming, di Vietnam juga ada tradisi serupa, dan di Indonesia khususnya di Tana Toraja, terdapat ritual penghormatan bagi yang telah meninggal. Semuanya berakar pada cinta dan keluarga, hal yang juga menjadi inti dari Día de Muertos,” paparnya.

Menurut Mark, kesamaan nilai inilah yang membuat peluncuran di Indonesia terasa istimewa.

“Kita tidak hanya memperkenalkan tequila, tapi membawa semangat perayaan kehidupan dan kenangan ke hati masyarakat Asia,” tukasnya.

Adapun, peluncuran ini digagas bersama PT Dwimitra Sukses Perkasa (DSP Group), mitra resmi Clase Azul México di Indonesia. Menurut Della Gocciardi, Business Development Manager DSP Group, pendekatan yang diambil bukan hanya tentang eksklusivitas, melainkan juga tentang makna.

“Kami percaya luxury bukan hanya tentang harga atau status, tapi tentang perjalanan rasa, warisan, dan penghormatan. Melalui pengalaman ini, kami ingin mengajak publik Indonesia mengenal tequila dari sisi yang lebih dalam, sebagai karya yang hidup,” ujar Della.

Kemudian, Mark melanjutkan bahwa Clase Azul bukan sekadar brand minuman premium, namun merupakan simbol seni, budaya, dan kenangan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

“Clase Azul bukan hanya tentang cairan dalam botol. Ini tentang tanah tempat agave tumbuh, tentang para pengrajin yang menuangkannya ke dalam karya seni, dan tentang perayaan kehidupan yang kami bagi dengan dunia,” ungkap mark.

Di akhir acara, Mark pun lantas mengajak semua penikmat tequila untuk benar-benar menikmati perjalanan ini.

“Ambil waktu Anda untuk berjalan, mencicipi, dan meresapi kisah di balik setiap botol. Setiap tetesnya adalah kenangan, dan setiap botolnya adalah cerita,” pungkas Mark sambil tersenyum.

Baca Juga: Road to Whisky Live Jakarta 2025: Rangkaian Keseruan Event Whisky Internasional Dimulai