Anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem, Irma Suryani turut menyoroti tarif layanan kesehatan di Indonesia masih tinggi lantaran rumah sakit yang menghadapi beban pajak dan harga alat kesehatan (alkes) serta obat-obatan yang mahal akibat biaya impor.

"Kalau pajaknya tinggi, biaya masuknya tinggi, tentu berimbas pada harga yang dibayar pasien. Jadi tidak bisa juga kita minta seluruh rumah sakit bisa seperti di Penang kalau pemerintah sendiri tidak memberikan dukungan yang baik," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/10/2025).

Baca Juga: Peduli Kesehatan dan Keselamatan Pekerja, Pertamina Drilling Gelar Sidak Tes Urin

Baca Juga: Prabowo Luar Biasa, Tunggakan BPJS Kesehatan Dihapuskan

Menurutnya, hal tersebut memerlukan langkah konkret dari pemerintah guna memperkuat daya saing rumah sakit di Indonesia. Khususnya dalam menghadapi kompetisi dengan layanan kesehatan di luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.

Lanjutnya, ia menilai faktor utama yang harus dibenahi adalah kualitas pelayanan dan tarif layanan yang terjangkau agar rumah sakit di Indonesia dapat bersaing.

"Kalau kita mau bersaing dengan Malaysia dan Penang, kita harus bisa membuat pelayanan jauh lebih baik. Yang kedua, tentu harga atau tarif yang dikenakan kepada pasien juga harus lebih murah," tambahnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan, ditambah Kementerian Keuangan untuk berkoordinasi guna mencari solusi kebijakan fiskan dan perdagangan alat kesehatan.

"Saya sudah meminta Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan juga Menteri Keuangan, karena kan pajak juga di bawah Kementerian Keuangan," katanya.

"Kesehatan itu wajib diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat. Pemerintah tidak boleh berbisnis kepada masyarakat, harusnya pemerintah bisa dong membuat harga perawatan pasien jauh lebih murah daripada yang sekarang ini," tukasnya.