Di industri musik Tanah Air, nama Sita Nursanti tentu sudah tidak asing lagi. Ia mengawali karier sebagai penyanyi dan mulai dikenal luas sejak bergabung dalam grup vokal Rida Sita Dewi pada 1994.
Belum lama ini, Sita kembali mencuri perhatian lewat duetnya bersama aktris muda Tissa Biani, membawakan ulang lagu “Tegar” yang dipopulerkan Rossa. Dengan sentuhan yang lebih intim dan emosional, versi terbaru ini dipilih sebagai salah satu soundtrack film Panggil Aku Ayah.
Bukan hanya menjadi penyanyi, Sita juga melebarkan sayapnya ke industri perfilman Tanah Air. Ia mengawali debut aktingnya lewat panggung teater, dan drama musikal Nyai Dasima (1999) menjadi awal kariernya di dunia seni peran dimulai.
Mau mengenal lebih lanjut sosok Sita Nursanti? Yuk simak profil dan perjalanan karier sang aktris senior berparas cantik ini seperti telah dikutip dari berbagai sumber, Senin (8/12/2025).
Baca Juga: Berkenalan dengan Faradina Mufti, Intip Perjalanan Karier Sang Aktris dari Finalis Gadis Sampul
Profil Sita Nursanti
Pemilik nama lengkap Indah Sita Nursanti ini lahir di Sumedang, 27 Agustus 1974. Sita dikenal publik sebagai penyanyi sekaligus bintang film berdarah Sunda.
Jauh sebelum terjun ke panggung hiburan, Sita sempat berkeinginan menjadi pilot bahkan seorang astronot. Namun, setelah menyelesaikan pendidikan menengah atasnya, ia justru gagal dalam ujian masuk MIPA Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kendati begitu, tak ada rasa sesal. Meski sempat tak berangan menjadi seorang penyanyi, namun berkat minat dan bakatnya dalam bidang ini justru mengantar Sita pada puncak kariernya di industri hiburan Tanah Air hingga saat ini.
Perjalanan Karier
Sebelum tergabung dalam vokal group RSD, Sita Nursanti ternyata mengawali karier sebagai backing vocal untuk rapper Iwa K. Kariernya di industri musik terus menanjak saat ia dipercaya mengisi soundtrack sinetron 90-an berjudul Trauma Marisa.
Kemudian, Sita bersama Rida Farida dan Dewi Lestari tergabung dalam vokal grup RSD (Rida Sita Dewi) pada 1994. Di masa itu, ketiganya menjadi penyanyi yang cukup dikenal masyarakat, dan berhasil merilis hingga empat album. Di antaranya adalah album Antara Kita (1995), Bertiga(1997), Satu (1999), dan The Best of Rida Sita Dewi (2002).
Setelah grup RSD memutuskan bubar, Sita beralih profesi menjadi penyiar dan terjun ke dunia akting. Debut aktingnya ditandai lewat drama musikal Nyai dasima (1999). Setelah puluhan tahun berlalu, ia kembali ke panggung tersebut lewat Musikal Keluarga Cemara pada 2024 lalu.
Baca Juga: Mengenal Sosok Mikha Tambayong dan Perjalanan Kariernya Jadi Aktris Multitalenta
Sementara debutnya di dunia film ditandai lewat Biarkan Bintang Menari dengan memerankan karakter Neyna Neviana pada 2003. Setelah itu, ia tampil dalam berbagai judul seperti Gie (2005), Foto, Kotak Jendela (2006), Garasi (2006), Jakarta Undercover (2007), Selamanya (2007), Cinta Setaman (2008), Janda Kembang (2009), hingga Seleb Kota Jogja (2010).
Karier filmnya berlanjut dengan Sampai Ujung Dunia (2012), Jendral Kancil the Movie (2012), Strawberry Surprise (2014), Hijab (2015), Pesantren Impian (2016), dan A Man Called Ahok (2018).
Pada tahun-tahun berikutnya, ia turut bermain di Ali & Ratu Ratu Queens (2021), Sepeda Presiden (2021), Pengabdi Setan 2: Communion (2022), Sri Asih (2022), Gita Cinta dari SMA (2023), Star Syndrome (2023), serta Heartbreak Motel (2024) dan Kabut Berduri (2024).
Sita juga tampil di beberapa film populer di 2025 ini, di antaranya Arti Cinta, Panggil Aku Ayah, hingga Siapa Dia.
Selain film panjang, Sita juga tampil di sejumlah film pendek, termasuk FISFIC Vol. 1 (2011), Kamis ke-300 (2014), dan Hari Esok Kan Cerah (2022).
Di televisi, ia pernah membintangi beberapa judul seperti ISINEMA (2006), Kisah Keluarga Parikin (2010), Eyang Mami van Mounelen (2017), dan The East (2018). Sita juga hadir di berbagai serial web, di antaranya Scandal (2021), Klub Kecanduan Mantan (2023), Nightmares and Daydreams (2024), serta Rekaman Terlarang (2024).
Baca Juga: Mengenal Nana Mirdad, Aktris Era 2000-an yang Kini Bertransformasi Jadi Pebisnis dan Figur Panutan
Tak hanya di layar, Sita juga aktif di panggung teater. Ia terlibat dalam banyak produksi, seperti Miss Kedaluwarsa (2007), Nyai Ontosoroh (2007), Jabang Tetuko (2011), Subversif! (2015), Perempuan-Perempuan Chairil (2017), hingga Ibunda (2023).
Perjalanan karier yang panjang, membuat Sita meraih beberapa penghargaan bergengsi.Pada Festival Film Bandung 2024, ia memenangkan kategori Pemeran Pembantu Wanita Terpuji Serial Web lewat Joko Anwar's Nightmares and Daydreams.
Di dunia musik, Sita juga meraih Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2025 untuk kategori Karya Produksi Musik Global Terbaik lewat karya “Semar”.