Growthmates pecinta dessert, pastinya sudah nggak asing lagi dengan Bittersweet by Najla. Yap, merek UMKM ini terkenal akan inovasinya sebagai pelopor dessert box di Indonesia. Cita rasa yang khas, tampilan yang menggugah selera, serta inovasi menu yang terus dihadirkan membuat Bittersweet by Najla menjadi favorit banyak kalangan, khususnya anak muda
Di balik nama besar dan popularitasnya, Bittersweet by Najla lahir dari hobi sang owner yang gemar memasak. Seiring dengan kepopuleran merek dessert box ini, sosok Najla Farid Bisyir pun acap kali menjadi sorotan dan membuat penasaran banyak orang, terutama mengenai kesuksesannya merintis usaha kekinian yang bertahan hingga saat ini.
Baca Juga: Mengenang Sosok Yu Djum, Perempuan di Balik Gudeg Legendaris
Berangkat dari Hobi Bikin Camilan Anak
Jauh sebelum menjadi womenpreneur, Najla Bisyir hanya seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari disibukkan mengurus ketiga buah hatinya. Layaknya seorang ibu rumah tangga, Najla acap kali membuat camilan manis yang juga menjadi kesukaan para putrinya.
Sampai suatu waktu, sang suami memberikan hadiah berupa mixer yang membuat wanita keturunan Arab itu semakin semangat membuat aneka kue di rumah. Bahkan, Najla sampai rela menimba ilmu hingga ke Negeri Jiran, Malaysia untuk memperdalam hobi baking-nya itu.
Mulai Terima Pesanan
Seiring berjalannya waktu, wanita kelahiran 19 September 1985 itu pun mulai memasarkan aneka kue buatannya di sosial media. Najla memanfaatkan akun Path miliknya dan mulai menerima pesanan dari banyak teman yang ingin mencicipi olahan kuenya itu.
Pada 2016, Najla pun mulai fokus memproduksi kue sesuai pesanan teman-temannya. Cinnamon roll menjadi varian kue pertama Najla yang laris di pasaran. Melihat banyaknya peminat, inovasi pun dilakukan dan menghadirkan menu hokkaido tart, cake slice, cake jar, hingga dessert box yang hingga saat ini masih jadi primadona.
Dalam sejumlah sumber disebutkan, nama Bittersweet diambil dari bahan yang digunakan, yakni belgium chocolate yang memiliki rasa bitter-sweet. Selain itu, rata-rata produk andalan yang dipasarkan Najla berbahan dasar cokelat.
Baca Juga: Berkenalan dengan Wendy Sui Cheng Yap, Perempuan Tangguh di Balik Kesuksesan Sari Roti
Buka Outlet hingga Ekspansi ke Berbagai Daerah
Saat memulai perjalanan bisnisnya, Najla belum memiliki outlet fisik dan hanya mengandalkan aplikasi online untuk menerima pesanan dari para pelanggan. Perlahan tapi pasti, usahanya pun berkembang. Pada 2019, ia membuka toko pertamanya di Jalan Kalibata Timur, Jakarta.
Sejak itu, Bittersweet by Najla terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Kini, merek dessert box yang populer ini telah memiliki lebih dari 40 outlet yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali, dan Semarang.
Bukan hanya dessert, Najla juga menghadirkan aneka minuman, spaghetti, nasi goreng, dan side dish lainnya di setiap outlet Bittersweet by Najla. Dessert box pun masih menjadi primadona yang menghadirkan cita rasa premium di setiap gigitannya.
Rahasia Bisnis Bittersweet by Najla
Sejak dessert box andalannya mencuri perhatian publik, wanita yang karib disapa Ala itu semakin terdorong untuk mengembangkan diri melalui personal branding. Ia mulai aktif membagikan cerita dan pengalamannya di media sosial, menjadikannya sebagai ruang untuk tumbuh dan terhubung dengan audiens yang lebih luas.
Menurut Ala, teknologi bukan hanya berperan besar dalam memajukan bisnis dessert box miliknya, tapi juga menjadi jembatan penting dalam menemukan dan mengasah potensi diri. Ia terus belajar dan menyesuaikan diri dengan berbagai fitur interaktif yang ditawarkan oleh platform e-commerce, termasuk siaran langsung dan video pendek.
Baca Juga: Cerita Ala Bisyir Kembangkan Potensi Diri dan Bisnis Bittersweet by Najla, Apa Ya Rahasianya?
Lewat fitur-fitur ini, Ala tak hanya berhasil memperluas jangkauan brand miliknya, tapi juga memperoleh tambahan penghasilan yang signifikan. Kesempatan untuk tampil langsung di depan audiens dan membuat konten kreatif memberi ruang bagi Ala untuk membangun citra personal sekaligus meningkatkan keterlibatan pelanggan.
Konsistensinya di media sosial pun membuka lebih banyak peluang kolaborasi. Kini, banyak brand yang mengajaknya bekerja sama, baik melalui sesi live streaming maupun konten video, seiring dengan semakin kuatnya personal branding yang ia bangun secara organik.