Growthmates, memulai bisnis baru memang mengasyikkan, tetapi juga menantang. Meskipun hasrat dan ide yang hebat sangat penting, keduanya tidak cukup untuk memastikan kesuksesan.

Jika kamu ingin bisnismu tumbuh, berkembang, dan akhirnya menjadi menguntungkan, kamu harus memposisikan diri secara strategis sejak awal. Pasar itu kompetitif dan untuk menonjol, diperlukan tindakan yang disengaja.

Dan berikut beberapa langkah-langkah utama untuk membantu kamu memposisikan bisnis baru secara strategis, sebagaimana dikutip dari Forbes, Selasa (22/10/2024).

1. Identifikasi Ceruk yang Menguntungkan

Salah satu langkah terpenting saat memulai bisnis adalah memilih ceruk yang tepat. Tidak cukup hanya memiliki ide produk atau layanan yang hebat. Kamu harus memastikan bahwa ada permintaan untuk penawaranmu.

Cara menemukan ceruk pasar:

  • Nilai keahlian: Apa yang kamu tawarkan yang membuat kamu menonjol? Apakah ada masalah atau kendala tertentu yang dapat kamu atasi lebih baik daripada yang lain?
  • Teliti pesaing: Perhatikan apa yang ditawarkan oleh perusahaan lain di industri kamu. Apakah ada celah di pasar yang dapat kamu isi? Jika kamu memahami pesaingmu, ini akan memungkinkan kamu untuk memposisikan bisnis kamu dengan cara yang berbeda.
  • Analisis permintaan: Gunakan alat seperti Google Trends atau survei untuk mengukur permintaan produk atau layananmu. Berfokuslah untuk menemukan ceruk pasar dengan permintaan yang cukup tetapi tidak terlalu banyak persaingan sehingga pasar menjadi jenuh.

2. Tetapkan Proposisi Nilai Unik (UVP)

Setelah menemukan ceruk pasar, kamu perlu menetapkan proposisi nilai unik (UVP) dengan jelas. Inilah cara kamu menonjol dan membedakan diri dari pesaing dan menunjukkan kepada calon pelanggan mengapa mereka harus memilih kamu. UVP bukan hanya tentang memiliki produk yang lebih baik; ini tentang mengomunikasikan nilai spesifik yang ditawarkan bisnismu.

Baca Juga: Cara Jitu Memulai Bisnis dalam 11 Langkah

3. Pahami Pelanggan Idealmu

Memahami pelanggan ideal adalah kunci untuk menyusun strategi pemasaran yang efektif dan mengembangkan bisnis. Siapa yang ingin kamu jangkau, dan apa yang mereka inginkan?

Mengenali audiens akan membantu kamu menyesuaikan pesan, saluran pemasaran, dan bahkan fitur produk agar sesuai dengan kebutuhan mereka.

Langkah-langkah untuk menentukan pelanggan ideal:

  • Buat persona pelanggan: Ini mencakup detail demografis seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendapatan, serta detail psikografis seperti tujuan, tantangan, dan perilaku pembelian.
  • Fokus pada titik masalah: Masalah apa yang dihadapi pelanggan yang dapat dipecahkan oleh produk atau layanan kamu? Semakin baik kamu memahami masalah yang mereka alami, semakin baik kamu memposisikan solusi yang kamu beri.
  • Riset pelanggan: Lakukan survei, wawancara, dan pemantauan media sosial untuk belajar langsung dari audiens. Umpan balik waktu nyata ini akan sangat berharga untuk menyempurnakan pesan dan penawaran produk.

4. Fokus pada Membangun Hubungan, Bukan Hanya Penjualan

Pada tahap awal bisnis, sangat menggoda untuk hanya fokus pada penjualan. Meskipun pendapatan penting, membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan akan menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Cara membangun hubungan pelanggan yang kuat:

  • Berinteraksi dengan audiens: Saat kamu menanggapi komentar, pertanyaan, dan umpan balik di media sosial, itu menunjukkan bahwa kamu peduli terhadap mereka.
  • Berikan nilai lebih dari sekadar penjualan: Baik melalui konten edukasi, hadiah gratis, atau layanan pelanggan yang luar biasa, tunjukkan kepada pelanggan kamu bahwa kamu peduli terhadap kesuksesan mereka.
  • Kembangkan komunitas: Ciptakan ruang tempat pelanggan kamu dapat terhubung denganmu, satu sama lain, dan merekmu. Baik melalui grup Facebook atau buletin, membangun komunitas akan meningkatkan loyalitas.

5. Mulailah dengan ‘Lean’, tetapi Rencanakan Pertumbuhan

Banyak pengusaha baru membuat kesalahan dengan mencoba melakukan terlalu banyak hal terlalu cepat. Meskipun penting untuk memiliki visi yang besar bagi bisnis, mulailah dengan pendekatan ‘lean’ untuk menghindari pemborosan waktu dan sumber daya.

Lean sendiri didefinisikan sebagai serangkaian praktik manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dengan menghilangkan pemborosan

Cara memulai lean:

  • Uji ide: Sebelum berkomitmen penuh, uji produk atau layanan kamu dengan audiens yang kecil. Kumpulkan umpan balik, sempurnakan penawaran kamu, dan pastikan ada permintaan.
  • Prioritaskan pengeluaran: Fokus pada investasi di area yang akan memberikan keuntungan tertinggi, seperti pemasaran dan akuisisi pelanggan. Jangan mengeluarkan uang berlebihan untuk hal-hal seperti ruang kantor atau peralatan mewah sampai kamu memiliki pendapatan yang stabil.
  • Jadilah adaptif: Saat kamu berkembang, bersiaplah untuk beradaptasi berdasarkan masukan pelanggan, kondisi pasar, dan peluang baru. Pendekatan yang fleksibel akan memungkinkan kamu untuk meningkatkan skala bisnis secara lebih efisien.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!

Baca Juga: 7 Langkah untuk Menjadi Pemimpin Bisnis yang Ideal