Akademisi Connie Rakahundini Bakrie memaparkan betapa mengerikannya framing dari media sosial. Baginya, saat ini media sosial bisa menjadi senjata berbahaya bagi banyak orang.
“Saya ngajar di sekolah AL (Angkatan Laut), AD (Angkatan Darat), AU (Angkatan Udara), TNI. Saya bilang, network centric operation di dalam civilian domain itu adalah weapon of mass destruction jenis baru,” kata Connie dikutip Olenka, baru-baru ini.
Baca Juga: Bartek (Byunghak) Choi Jadi Presiden Direktur Baru Hankook Tire Sales Indonesia
Baca Juga: Presiden Prabowo Beberkan Cara Tekan Inflasi di Tanah Air
Hal tersebut pun menjadi hal yang perlu diperhatikan, sama seperti kasus Presiden Rusia Vladimir Putin. Connie menjelaskan, Presiden Putin sempat di-framing di media media sosial soal operasi militer di Ukraina.
“Kalau gak percaya saya, coba lihat nasib Presiden Putin. Presiden Putin itu tentang operasi militernya ke Ukraina, media sosial framing seolah-olah Presiden Putin mau bangun imperialisme baru, pengen mengokupasi Ukraina, dan lainnya,” ungkap Connie.
Menurut Connie, itu merupakan salah satu contoh kejahatan penggunaan media sosial sebagai weapon of mass destruction yang bisa menghancurkan banyak orang.