Sementara itu, Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, menegaskan bahwa penerapan Talent Management berbasis AI merupakan langkah terobosan penting di era Society 5.0. Bersamaan dengan momentum Dies Natalis ke-62, IPB University menunjukkan komitmen kuat untuk terus berinovasi dalam menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“IPB University didukung oleh Pak Ary Ginanjar yang sudah menyiapkan tools dalam kerangka Talent Management, sehingga kita bisa mengarahkan karier mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan berbasis pada talenta yang sudah kita identifikasi,” ujar Prof. Arif.
Prof. Arif menjelaskan bahwa keunggulan utama program ini dibandingkan metode pemetaan talenta konvensional adalah penggunaan teknologi AI. Dengan AI, proses pemetaan dapat dilakukan lebih cepat, lebih akurat, dan berbasis pada data yang komprehensif.
Menurutnya, jika IPB University dan perguruan tinggi lainnya memiliki talent pool yang baik, maka kontribusi perguruan tinggi dalam menyiapkan Indonesia Emas 2045 akan lebih maksimal. Sistem ini memungkinkan pengembangan program kemahasiswaan yang lebih tepat sasaran, termasuk dalam mengatasi persoalan kesehatan mental, peningkatan prestasi akademik, hingga efektivitas organisasi kemahasiswaan.
“Model ini bisa membantu program pengembangan kemahasiswaan, mengatasi masalah mental health, nilai mahasiswa, hingga organisasi kemahasiswaan. Saya berharap Talent Management ini bisa menjadi model yang direplikasi ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia,” tandas Prof. Arif.