Deputy President Director BCA Armand Wahyudi Hartono mengatakan, seorang pemimpin harus bersedia menjadi dirinya sendiri. Pemimpin yang sukses menahkodai sebuah perusahaan tak bisa tampil dengan topeng orang lain, hal itu justru sangat berbahaya bagi kelangsungan perusahaan yang ia pimpin di masa mendatang.

Selain tampil apa adanya tanpa kepura-puraan, bagi Armand syarat lain yang  wajib dipenuhi seorang pemimpin adalah membuat keputusan-keputusan cermat penuh perhitung, bukan keputusan asal-asalan dan cenderung populer, hal ini juga menjadi gunung es mengancam perusahaan dimasa mendatang. 

Baca Juga: Jokowi Minta Menteri Kabinet untuk Sukseskan Program Prabowo

“Ketika menjadi pemimpin itu pelajarannya, karena ini mengenai pemimpin inovasi. Kita harus menjadi diri kita sendiri dan bukan orang lain.Dan memutuskan hal-hal yang gak populer,” kata Armand dilansir Olenka.id  Jumat (13/9/2024). 

Arman membagikan sejumlah pengalamannya sewaktu membesut BCA, berada di pucuk pimpinan Armand mengambil banyak keputusan tak lazim, sehingga banyak pihak yang menganggapnya ganjil. 

Misalnya saja ketika ia membuat kebijakan untuk menggratiskan investasi di awal-awal BCA baru dirintis, ketika itu banyak pihak menganggap itu kebijakan aneh, namun tidak perlu menunggu waktu lama, BCA bertumbuh menjadi sebuah bank swasta raksasa di Tanah Air  bahkan untuk kawasan Asia.  BCA melesat secepat kilat. 

“Apapun yang Anda lakukan sebagai pemimpin akan benar dan salah. Nah, itu harus paham dulu tuh.  Ketika pemimpin dulu memutuskan bikin BCA menjadi bank yang real-time gratis, investasi teknologi gratis.Ya, pemimpin apa tuh? Udah investasi mahal, digratisin lagi nasabah,” bebernya. 

Diakuinya kebijakan seperti ini sempat bikin jengkel karyawan BCA,bahkan bank-bank kompetitor banyaknya yang memandang remeh kebijakan tersebut.

Namun hal itu sama sekali tidak bikin goyah para pimpinan BCA, mereka tetap berpegang teguh pada kebijakan tersebut, mereka yakin kebijakan yang bahkan dianggap bodoh itu bakal berbuah manis, semua hanya menunggu waktu saja untuk memanen hasilnya. 

“Ya ngomel lah pekerja karyawan, ya ngomel lah. Dan bank lain, kompetitor kita bilangnya apa?  BCA butuh tiga tahun, lima tahun dibodoh-bodohin tuh. Nggak ada untungnya kan?,” ucapnya. 

Menurut Armand kondisi seperti ini acap kali memberi pengaruh besar kepada pemimpin perusahaan, mereka bisa mengubah kebijakan yang telah diambil hanya  karena orang-orang di sekitar mereka tak menyukainya. Untuk itu ia kembali menekankan bahwa prinsip menjadi diri sendiri sangat penting bagi seorang pemimpin perusahaan. 

Baca Juga: Jokowi Kembali Ngantor di IKN

“Nah, Anda harus siap.Ketika menjadi pemimpin itu pelajarannya, karena ini mengenai pemimpin inovasi,” pungkasnya.