Sebagian orang menilai bahwa stroke merupakan penyakit yang meyerang secara tiba-tiba. Namun, benarkah demikian?

Ahli bedah saraf terkemuka, Prof Eka Julianta Wahjoepramono, mengatakan bahwa secara statistik sekitar 95 persen kasus stroke sebenarnya dapat dicegah (avoidable).

Prof Eka menjelaskan bahwa sebagian besar penderita stroke adalah individu yang tidak mengelola dan mengendalikan faktor risikonya dengan baik.

"Ini bukan tiba-tiba, tetapi karena dia tidak kontrol. Kita ada ribuan pasien stroke, rata-rata mereka adalah orang yang tidak pernah kontrol (kesehatan)," ungkapnya, dilansir Olenka pada Selasa (25/11/2025).

Baca Juga: RS Premier Bintaro Tegaskan Pentingnya Deteksi Dini Penyakit Jantung dan Stroke

Ia menambahkan, hanya kurang dari satu persen pasien yang tetap mengalami stroke meskipun telah menjalani pengawasan dan kontrol kesehatan secara rutin (well-controlled).

Prof Eka menegaskan, stroke bukanlah penyakit yang terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi, serangan stroke merupakan hasil dari akumulasi kebiasaan dan pola hidup seseorang dalam jangka waktu panjang.

"Jadi stroke itu harusnya bisa dicegah, lebih dari 95% avoidable," tutupnya.