Apa anggapanmu tentang entrepreneurship dan sosok seorang pengusaha? Ternyata, banyak hal-hal yang dianggap fakta padahal hanya mitos entrepreneur belaka, lho. Ya, banyak sekali kita dengar mitos atau keyakinan tentang seorang yang ingin menjadi seorang entrepreneur, salah satunya menyatakan bahwa seorang entrepreneur adalah orang-orang khusus. Benarkah?
Entrepreneurship Scientist sekaligus Founder Seci Institute Group, Pinpin Bhaktiar, menampik pernyataan tersebut. Menurutnya, justru entrepreneur adalah hak bagi setiap orang, bukan mengacu kepada ‘orang-orang khusus’ seperti mitos yang berkembang.
“Entrepreneur adalah orang-orang khusus, jawabannya tidak. Seorang entrepreneur itu justru adalah hak bagi setiap kita,” tutur Pinpin kepada Olenka di Jakarta, belum lama ini.
Lebih lanjut, Pinpin mengatakan bahwa menyoal pengertian entrepreneurship sendiri memang membutuhkan waktu lumayan panjang hingga para ilmuwan bersepakat. Ada yang berpendapat bahwa entrepreneurship adalah membuka bisnis baru, ada yang berbicara tentang pengembangan sumber daya, hingga ada yang bicara tentang inovasi.
"Namun, pada akhirnya, pada tahun 2019, Venkataranman menyatakan ilmuwan bersepakat bahwa entrepreneurship adalah semangat keberpeluangan. Pada pengertian ini, entrepreneurship langsung disimpulkan sebagai entrepreneurship for all atau para pelaku usaha yang sedang mengembangkan bisnisnya juga disebut sebagai entrepreneurship," paparnya.
Dengan pengertian tersebut, kata Pinpin, maka bisa disimpulkan bahwa predikat entrepreneurship bisa diberikan untuk semua, termasuk para pelaku usaha yang sedang mengembangkan bisnisnya.
Ia pun mengatakan bahwa dalam lanskap bisnis yang terus berkembang, seorang entrepreneur setidaknya harus memiliki 5 poin penting.
“Minimum seorang entrepreneur itu harus memiliki 5 hal. Yakni, proactiveness, risk taking, innovativeness, competitive aggressiveness dan autonomy,” ujar Pinpin.
Pinpin bilang, jika seorang pelaku usaha jika dia tidak memiliki kelima hal tersebut maka dia sebenarnya tidak layak disebut sebagai seorang entrepreneur.
“Jadi sebenarnya seorang pelaku usaha jika dia tidak memiliki kelima hal tersebut maka dia sebenarnya tidak layak disebut sebagai seorang entrepreneur. Tetapi jika kita ingin menjadi seorang entrepreneur, sebenarnya kita tinggal membetuk diri kita ke dalam 5 hal itu,” terangnya.
Pinpin pun kembali menekannya, pada konteks ini entrepreneurship itu bukanlah peruntukan bagi orang-orang khusus, tapi entrepreneurship itu bisa menjadi layak buat semua orang, sepanjang dia mendesainkan dirinya, membentuk dirinya dengan kelima hal tadi.
“Pada konteks ini, maka entrepreneurship langsung relevan kepada semua orang, relevan kepada berbagai pihak, relevan kepada bangsa dan negara,” pungkasnya.
Baca Juga: Apakah Entrepreneur Tidak Perlu Belajar? Begini Kata Pinpin Bhaktiar