4. Mengharapkan Hasil Instan
Banyak orang berhenti menggunakan produk hanya karena tidak melihat hasil dalam beberapa hari. Padahal, kulit membutuhkan waktu sekitar 4–6 minggu untuk menunjukkan perubahan nyata.
Kunci keberhasilan perawatan kulit adalah konsistensi dan kesabaran.
Jika tidak ada tanda iritasi, lanjutkan pemakaian secara rutin untuk mendapatkan hasil maksimal.
5. Pemakaian yang Tidak Konsisten
Skincare bukan sulap, hasilnya tidak muncul jika Anda hanya sesekali menggunakannya. Melembapkan kulit secara sporadis akan membuat manfaatnya tidak optimal.
Biasakan memakai pelembap dua kali sehari (pagi dan malam), terutama setelah mandi atau mencuci wajah.
Rutinitas teratur akan membantu menjaga hidrasi kulit jangka panjang.
6. Melewatkan Area Leher dan Dada
Banyak orang fokus hanya pada wajah dan lupa bahwa leher serta décolletage (bagian dada atas) juga butuh perawatan yang sama.
Padahal, area ini juga rentan terhadap kekeringan, kerutan, dan tanda penuaan dini.
Gunakan pelembap yang sama pada wajah, leher, dan dada secara merata untuk menjaga elastisitas dan tampilan awet muda.
7. Mengoleskan Pelembap Terlalu Agresif
Cara Anda mengaplikasikan pelembap sama pentingnya dengan jenis produknya. Menggosok atau menarik kulit terlalu keras dapat menyebabkan iritasi dan mempercepat munculnya garis halus.
Gunakan ujung jari dengan gerakan lembut memutar. Untuk area sensitif seperti bawah mata, gunakan jari manis untuk tekanan minimal.
Pengaplikasian lembut membantu penyerapan lebih baik dan menjaga lapisan pelindung kulit tetap kuat.
8. Memilih Produk Beraroma untuk Kulit Sensitif
Wewangian dalam produk skincare memang menggoda, tetapi sering kali menjadi penyebab utama iritasi, terutama pada kulit sensitif.
Bahkan produk 'tanpa aroma' pun terkadang mengandung bahan penetral bau yang dapat memicu reaksi.
Jadi, pilihlah pelembap bebas pewangi dan selalu cek label bahan sebelum membeli, terutama jika kulit Anda mudah bereaksi terhadap produk tertentu.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Baca Juga: 10 Tips Skincare Viral yang Didukung Hasil Nyata, Bukan Sekadar Tren