Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra ikut turun tangan atas kaburnya 7 narapidana narkoba dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, pada Selasa (12/11/2024).

Yusril mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) bakal melakukan investigasi untuk mengetahui lebih dalam peristiwa itu.

Baca Juga: Jokowi Turun Gunung di Pilgub Jateng, PDIP: Ada Ekspresi Kepanikan

 “Saya sebagai menteri koordinator akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mengambil satu langkah yang tegas, melakukan investigasi terhadap kasus ini,” kata Yusril dilansir Jumat (15/11/2024).

Yusril mengatakan, investigasi yang dilakukan pihaknya bakal mengungkap penyebab peristiwa itu, apakah kaburnya 7 napi itu karena unsur kelalaian atau kesengajaan. Yusril menegaskan, pihaknya akan mengambil sikap tegas apabila kejadian ini sengaja atau karena kelalain. 

"Kalau ini kelalaian, harus ada peringatan. Jika ada unsur kesengajaan, harus ada tindakan sesuai peraturan kepegawaian," tegasnya.

Tujuh tahanan narkoba kabur setelah menjebol terali kamar sekitar pukul 07.50 WIB, bertepatan dengan pergantian jaga petugas.

Ketua Komisi XIII DPR Willy Aditya beserta anggota DPR lainnya, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rutan Salemba setelah kejadian tersebut. Willy mengungkapkan beberapa kamera pengawas (CCTV) di lokasi ternyata tidak berfungsi saat kejadian.

Baca Juga: Minta Prabowo Jamin Kebebasan Berekspresi, Seniman Garin Nugroho: Kalau Tidak, Maka Ada Perlawanan

Akibat kejadian ini, Kepala Rutan Kelas I Salemba Agung Nurbani dinonaktifkan sementara untuk menjalani pemeriksaan. Komisi XIII juga mempertanyakan cuti Agung Nurbani bertepatan dengan peristiwa kaburnya 7 napi narkoba.