Growthmates, kanker usus besar telah lama menjadi salah satu kanker gastrointestinal paling umum di dunia. Lebih mengkhawatirkan lagi, kasusnya justru meningkat pada orang dewasa muda dalam beberapa tahun terakhir.

Tren ini membuat para dokter semakin menyoroti pentingnya kebiasaan sehari-hari, terutama pola makan yang dapat membantu menjaga kesehatan usus besar jauh sebelum gejala muncul.

Salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk mulai melindungi usus besar adalah melalui makanan.

Dr. Saurabh Sethi, MD MPH, seorang ahli gastroenterologi, membagikan 10 makanan yang dapat membantu menurunkan risiko kanker usus besar secara ‘diam-diam’, namun signifikan.

1. Kacang-kacangan dan Lentil

Kacang-kacangan kaya serat dan resistant starch yang mempercepat pembuangan limbah melalui usus besar sekaligus memberi makan bakteri baik.

Ketika difermentasi, pati resisten menghasilkan asam lemak rantai pendek seperti butirat, yang dapat mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan sel usus besar.

Sebuah meta-analisis dalam European Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa konsumsi kacang-kacangan 100 g/hari dapat menurunkan risiko kanker kolorektal hingga 21%.

2. Brokoli dan Sayuran Silangan

Brokoli, kembang kol, kubis, hingga kale mengandung glukosinolat, yakni senyawa yang berubah menjadi sulforafan.

Sulforafan dikenal mampu membantu proses detoksifikasi karsinogen, menurunkan peradangan, serta mendukung perbaikan sel di usus besar.

3. Buah Beri

Strawberry, blueberry, dan raspberry kaya antosianin, antioksidan kuat yang dapat menetralkan radikal bebas dan menurunkan stres oksidatif.

Pada sebuah studi kecil, 25 pasien kanker kolorektal diberi ekstrak bilberry selama 7 hari dan pertumbuhan sel kanker menurun 7%.

4. Oat, Barley, dan Quinoa

Ketiga biji-bijian utuh ini mengandung serat larut dan tidak larut yang membantu mempercepat pergerakan limbah, sehingga mengurangi paparan sel usus terhadap potensi karsinogen.

Serat larut juga penting untuk memberi makan bakteri baik yang menghasilkan asam lemak rantai pendek pelindung.

Baca Juga: Waspada! Kanker Ini Meningkat Tajam di Usia Muda, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat