3. Cobalah berkata 'Tidak'
Kita terprogram untuk mengatakan YA pada setiap tugas, terutama jika kita merasa gugup, khawatir, atau kurang percaya diri. Mempelajari seni mengatakan "tidak" bila diperlukan adalah keterampilan paling penting yang harus diperoleh.
Menetapkan batasan bukanlah hal yang kasar, tetapi merupakan pernyataan kepedulian terhadap diri sendiri, memberi tahu orang lain apa yang diharapkan dari kamu. Prioritaskan tugas dan tolak dengan sopan tanggung jawab tambahan saat kamu merasa kewalahan.
4. Berikan 'firewall' saat libur
Saat liburan sarat dengan pekerjaan kantor atau menghadiri panggilan Zoom? Siapkan "firewall" mental antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Sama seperti firewall yang melindungi komputer dari ancaman eksternal, menetapkan batasan yang jelas dapat mencegah stres terkait pekerjaan menyusup ke ruang pribadimu.
Komunikasikan batasan-batasan ini kepada rekan kerja, pastikan waktu pribadi tidak terganggu untuk bersantai dan memulihkan tenaga.
5. Retas kode stress
Stres sering kali muncul karena perasaan terbebani oleh tantangan yang kompleks. Hancurkan kode stres dengan menerapkan pendekatan sistematis.
Prioritaskan tugas, bagi menjadi beberapa segmen yang dapat dikelola, dan selesaikan tugas selangkah demi selangkah. "Peretasan" ini mengubah stres menjadi serangkaian tujuan yang dapat dicapai, meningkatkan rasa kendali.
6. Rayakan kemenangan kecil
Merayakan sesuatu saat kita mencapai target atau menghadapi klien yang sulit bisa sangat menyenangkan. Memiliki rasa berprestasi sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan sehat.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Baca Juga: Makan Junk Food saat Stres Bisa Memicu Kecemasan? Begini Penjelasan Studi!