Pengelola jaringan ritel modern Alfamart, yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 22 Mei 2025. RUPST Afamart tersebut memutuskan untuk membagi dividen senilai total Rp1,4 triliun yang setara dengan 45% laba bersih tahun buku 2024. Dari jumlah tersebut, pemegang saham akan menerima Rp34,11 per saham.
Corporate Secretary Alfamart, Tomin Widian, mengungkapkan bahwa perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp3,15 triliun sepanjang tahun 2024. Hingga Desember 2024, pendapatan Alfamart mencapai Rp118,23 triliun, naik 10,55% dari tahun 2023 yang sebesar Rp106,945 triliun.
Baca Juga: Bagikan Dividen Rp245,7 Miliar, Alfamidi Optimis Kinerja Tahun 2025 Makin Positif
"Dividen yang dibagikan sebesar 45%, total Rp1,4 triliun," ungkap Tomin dalam paparan publik Alfamart usai RUPST di Tangerang, Kamis, 22 Mei 2025.
Ia menambahkan, capaian positif sepanjang tahunn2024 menjadi sinyal positif bagi kinerja perusahaan di tahun 2025. Ia mengaku optimis terhadap strategi perusahaan, salah satunya ialah akuisisi mini market Lawson yang sebelumnya dipegang oleh anak perusahaan Alfamart, yakni Alfamidi (MIDI).
Selain akuisisi yang efektif per 14 Mei 2025, Alfamart juga berencana membangun dua distribution center (DC) baru pada tahun ini. Dalam hal ini, pembiayaan akan termasuk dalam capex tahun 2025 yang berkisar Rp4,5 triliun hingga Rp5 triliun. Selain untuk pembangunan DC, capex tersebut juga akan digunakan untuk membuka toko baru hingga memperpanjang sewa.
"Pembagian capex meliputi Rp3 triliun untuk ekspansi toko, meliputi toko baru dan perpanjang sewa, ada 2.700 hingga 2.800 toko yang akan diperpanjang sewanya. Sisanya sebesar Rp1,5 triliun untuk gudang," tegasnya lagi.
Sebagai informasi, Alfamart masih akan melanjutkan strategi ekspansi pembukaan gerai baru pada tahun ini. Pembukaan gerai akan difokuskan untuk wilayah di luar Pulau Jawa dengan mempertimbangkan potensi market yang dinilai masih sangat potensial.
Untuk diketahui, sepanjang tahun 2024 Alfamart membuka lebih dari 1.400 gerai di berbagai wilayah. Dikurangi jumlah gerai yang tutup, secara keseluruhan Alfamart berhasil menambah 1.033 gerai baru, melampaui target ekspansi 1.000 gerai yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan penambahan ini, total gerai Alfamart mencapai 20.120 gerai.
Presiden Direktur Alfamart, Anggara Hans Prawira, mengungkapkaan bahwa Alfamart menutup lebih dari 400 gerai sepanjang 2024.
"Jadi pembukaan toko sebenarnya 1.400 lebih. Tapi karena net, pembukaan toko jadi cuma 1.033 gerai," ungkapnya.