Pada suatu titik, hampir setiap orang dewasa akan sampai pada fase di mana hidup terasa datar. Pekerjaan sudah stabil, rumah sudah ada, bahkan mungkin keluarga pun sudah terbentuk. Tapi entah mengapa, ada ruang kosong yang sulit dijelaskan.
Biasanya, di titik inilah banyak orang mulai menjelajahi rak ‘spiritual’ di toko buku. Namun masalahnya, buku-buku spiritual bisa sangat beragam.
Ada yang membosankan, terlalu menggurui, atau seolah berbicara dalam bahasa yang tak bisa kita pahami. Tapi, ketika menemukan yang tepat atau buku yang benar-benar ‘berbicara’ pada kita, pengalaman itu bisa mengubah cara pandang kita terhadap diri sendiri, hubungan, bahkan kehidupan itu sendiri.
Dan dikutip dari Times of India, Rabu (22/10/2025), berikut 7 buku spiritual yang telah menginspirasi jutaan pembaca di seluruh dunia.
1. The Power of Now karya Eckhart Tolle
Buku ini hampir berstatus cult classic dan alasannya jelas.
Gagasan utama Tolle sederhana, namun revolusioner, sebagian besar stres kita muncul karena terlalu sering hidup di masa lalu atau masa depan. Padahal, kedamaian sejati hanya ada di saat ini.
Membacanya tidak harus sekaligus, buku ini bisa dinikmati sedikit demi sedikit. Beberapa bagiannya padat dan filosofis, hingga Anda mungkin membaca ulang satu paragraf berkali-kali. Tapi ketika akhirnya klik, rasanya seperti menyalakan lampu di kepala Anda.
2. The Untethered Soul karyaMichael A. Singer
Pernahkah Anda sadar bahwa pikiran Anda tak pernah berhenti bicara? Singer menyebut suara konstan itu sebagai ‘teman sekamar batin’, dan intinya, Anda bukan suara itu.
Buku ini mengajak Anda untuk mengambil jarak dari obrolan mental yang tiada henti, berhenti membiarkan pikiran acak mengendalikan suasana hati, dan mulai hidup dengan kesadaran yang lebih tenang. Sederhana, tapi sangat membebaskan.
3. The Seven Spiritual Laws of Success karyaDeepak Chopra
Abaikan kata sukses jika Anda langsung membayangkan buku bisa membuat kita cepat kaya. Versi Chopra, kesuksesan itu justru jauh lebih dalam, yakni tentang hidup dengan aliran, tujuan, dan koneks, bukan sekadar angka di rekening bank.
Setiap ‘hukum’ yang ia tulis terasa seperti meditasi mini, pendek, lembut, tapi penuh makna. Banyak pembaca yang menyimpannya di meja samping tempat tidur, membukanya secara acak saat hidup terasa berat, dan selalu menemukan sesuatu yang menenangkan.
Baca Juga: 8 Buku Powerful untuk Membangun Mindset Kesuksesan
4. Man’s Search for Meaning karyaViktor E. Frankl
Secara teknis, ini bukan buku self-help, tetapi dampaknya lebih besar dari banyak buku sejenis. Frankl, seorang penyintas kamp konsentrasi, menulis refleksi mendalam tentang kemampuan manusia menemukan makna bahkan di tengah penderitaan terdalam.
Pesannya sederhana tapi kuat, yaitu kebahagiaan itu sementara, namun makna bisa membuat kita bertahan melalui apa pun. Buku ini tak selalu mudah dibaca, tapi begitu selesai, Anda tidak akan pernah melupakannya.
5. The Four Agreements karya Don Miguel Ruiz
Buku kecil ini terlihat ringan, tapi isinya tajam dan menyentuh. Ruiz merumuskan empat ‘perjanjian hidup’ sederhana, yakni jadilah sempurna dengan kata-kata Anda, jangan ambil sesuatu secara pribadi, jangan berasumsi, dan selalu lakukan yang terbaik.
Kedengarannya mudah, bukan? Coba jalankan selama seminggu, dan Anda akan tahu betapa menantang sekaligus transformatifnya prinsip-prinsip ini.
6. Autobiography of a Yogi karyaParamahansa Yogananda
Jika Anda tertarik pada meditasi atau akar spiritual yoga yang lebih dalam, buku klasik ini adalah pintu gerbang yang sempurna.
Separuh memoir, separuh petualangan spiritual, kisah Yogananda mengalir dari yang realistis hingga mistis. Beberapa bagian terasa sulit dipercaya, tapi justru di sanalah pesonanya.
Buku ini menginspirasi generasi pencari spiritual di Barat untuk memandang meditasi bukan sekadar latihan, melainkan jalan hidup. Panjang? Ya. Tapi setiap halaman terasa seperti ziarah batin.
7. A New Earth karyaEckhart Tolle
Ya, Tolle muncul lagi, dan kali ini ia membawa pesan yang lebih luas. Jika The Power of Now berfokus pada kehadiran pribadi, A New Earth menunjukkan bagaimana kebangkitan individu bisa mengubah masyarakat.
Ia membongkar peran ego, bagaimana ia membuat dunia penuh persaingan dan konflik dan menawarkan cara baru untuk memandang dunia dengan kesadaran yang lebih tinggi.
Buku ini adalah peta untuk mereka yang ingin memahami ‘mengapa dunia seperti ini’ dan ‘apa yang bisa saya lakukan’.
Baca Juga: 9 Buku yang Bisa Mempertajam Pikiran dan Keterampilan Analitis