Sebagai sosok muda yang menginspirasi banyak anak muda Indonesia, Theo Derick dikenal sebagai entrepreneur, investor, content creator, sekaligus public speaker sukses yang membangun kariernya dari titik nol.
Namanya mulai mencuri perhatian publik sejak 2021 lewat berbagai konten edukasi finansial dan pengembangan mindset realistis yang ia bagikan di TikTok dan Instagram. Kini, Theo memiliki lebih dari 1,1 juta pengikut di Instagram dan 942 ribu pengikut di TikTok, menjadikannya salah satu kreator finansial paling berpengaruh di Indonesia.
Theo bukan hanya dikenal sebagai pengusaha sukses, tapi juga figur inspiratif yang membuktikan bahwa siapapun dapat mengubah hidup mereka dengan tekad, strategi, dan konsistensi.
Lewat media sosial dan panggung-panggung seminar, ia terus mendorong generasi muda Indonesia untuk berpikir kritis, cerdas mengelola uang, dan berani membangun masa depan yang lebih baik.
Dan, dikutip dari berbagai sumber, Senin (10/10/2025), berikut Olenka ulas profil singkat Theo Derick.
Tumbuh dalam Keterbatasan
Perjalanan hidup Theo jauh dari kata mudah. Dikutip dari Inilah, ia lahir pada tahun 1993 dengan nama asli Andi Krama Wijaya.
Ia dibesarkan oleh seorang ibu tunggal di gang sempit kawasan Mangga Besar, Jakarta. Sejak kecil, ia telah merasakan kerasnya perjuangan hidup.
Ketika teman-temannya datang ke acara sekolah bersama kedua orang tua, Theo hanya ditemani oleh ibunya. Meski hidup dalam keterbatasan, semangatnya untuk mengubah nasib tak pernah padam.
Berkat kecerdasan akademiknya, Theo berhasil mendapatkan beasiswa sejak sekolah dasar di Penabur hingga kuliah di Universitas Prasetiya Mulya, jurusan Manajemen.
Ia pun selalu percaya bahwa keberhasilan bukan ditentukan dari titik awal, melainkan dari cara seseorang berpikir dan bertindak. Mindset dan disiplin finansial menjadi dua fondasi utama dalam membangun hidupnya.
Theo diketahui telah menikah dengan wanita bernama Dita Mandasari Promono. Keduanta pun kerap membagikan momen kebersamaan sebagai pasangan yang saling mendukung dan tumbuh bersama.
Jejak Bisnis Theo Derick
Sejak kuliah, Theo aktif mencari peluang usaha untuk membantu biaya pendidikannya. Ia pernah berjualan barang elektronik dari Mangga Dua dan hampers kue lapis saat Lebaran. Dari pengalaman ini, Theo belajar arti kemandirian finansial dan pentingnya memahami kebutuhan pasar.
Saat memasuki semester akhir, ia melihat peluang besar di bidang event dan pameran. Ketika banyak proyek pop-up market mahasiswa merugi, Theo justru menemukan celah efisiensi.
Ia menggagas pameran mandiri di Grand Indonesia, mengajak tenant, dan berhasil meraup omzet ratusan juta rupiah. Dari sinilah lahir Byte Project, cikal bakal karier bisnisnya, yakni sebuah promotor event kreatif yang kerap menghadirkan pameran tematik dan acara komunitas.
Byte Project menjadi fondasi penting dalam perjalanan karier Theo. Dalam satu tahun, ia mampu menyelenggarakan 30–40 pameran di berbagai mal besar seperti PIK Avenue, Kota Kasablanka, Living World, hingga Margo City.
Tidak berhenti di situ, Theo juga kemudian mengembangkan Coffee Meets Stocks, sebuah komunitas dan platform edukasi finansial yang bertujuan membangun kesadaran investasi di kalangan anak muda.
Melalui wadah ini, ia memperkenalkan literasi keuangan sederhana dengan pendekatan yang membumi, sehingga mudah dipahami oleh generasi milenial dan Gen Z.
“Waktu itu banyak edukasi investasi, tapi nggak affordable. Itu lima juta sehari. Gue sebel, akhirnya gue sama partner bikin Coffee Meets Stocks,” ujarnya dalam salah satu wawancara.
Di tahun berikutnya, Theo Derick lalu meluncurkan Studio Acronym, sebuah agensi digital media dan pemasaran full service yang membantu berbagai brand dalam membangun citra serta strategi komunikasi modern.
Baca Juga: Berkenalan dengan Halda Rianta, Konten Kreator Adik Komika Arafah Rianti
Strategi dan Filosofi Bisnis
Dalam berbagai kesempatan, Theo kerap menekankan pentingnya networking sebagai salah satu kunci sukses.
“Ketemu-ketemu orang, kenalan. Banyak koneksi tuh buka jalan banget,” ujarnya, dikutip dari laman Prasetiya Mulya.
Ia juga memegang prinsip Business with a Purpose, bahwa bisnis tak sekadar mencari cuan, tetapi juga harus memberi nilai dan manfaat bagi masyarakat.
Pendekatan ini membuat usahanya tumbuh berkelanjutan dan dipercaya banyak brand besar.
Konten Finansial dan Personal Branding
Sejak 2021, nama Theo melejit di media sosial. Ia dikenal lewat gaya bicara ‘on-act unscript’, yakni spontan dan jujur tanpa naskah. Kontennya membahas finansial, mindset realistis, dan strategi bisnis dari nol.
Salah satu pesannya yang viral adalah “Pakai baju Rp50 ribu pun tidak masalah, selama kamu punya tabungan dan disiplin berhemat”.
Pesan sederhana ini menjadi pegangan banyak anak muda yang sedang membangun kemandirian finansial.
Penulis Buku Mega Best Seller
Tak hanya berkiprah di dunia bisnis dan media sosial, Theo juga menyalurkan pemikirannya lewat buku From Zero to Survive yang menjadi mega best seller.
Buku ini membahas strategi finansial realistis dan pentingnya mindset sehat dalam membangun masa depan.
Tips Mengatur Keuangan ala Theo Derick
Selain aktif sebagai Founder dan CEO berbagai bisnis, Theo juga kerap tampil sebagai content creator dengan jutaan pengikut serta pembicara publik di berbagai seminar bisnis dan forum literasi keuangan nasional.
Ia pernah tampil di platform besar seperti CNBC Indonesia, Creator Week Conference, dan MaknaTalks.
Dalam sebuah kesempatan, Theo membagikan kisah menarik di balik pencapaiannya meraih Rp1 miliar pertama dari dunia konten.
“(Rp 1 miliar) pertama itu prosesnya enam bulan (dari awal membuat konten). Tapi itu termasuk piutang-piutang yang belum ketagih ya,” tutur Theo, dikutip dari CNBC Indonesia.
Theo menegaskan bahwa kunci utama membangun karier di dunia digital bukan terletak pada mengejar angka semata, melainkan fokus pada progres. Ia menyarankan siapa pun, terutama kreator konten, untuk tidak terlalu membandingkan diri dengan orang lain.
Kemampuan mengatur keuangan baginya bukan sekadar teori, melainkan kebiasaan yang terus dipraktikkan. Tumbuh dalam kesederhanaan membuatnya terbiasa disiplin finansial, bahkan saat penghasilannya meningkat pesat.
Theo pun mengaku, dirinya menerapkan prinsip menyisihkan sekitar 50% dari pendapatannya untuk tabungan dan investasi.
Theo percaya, semakin besar dana yang disisihkan untuk menabung atau berinvestasi setiap bulan, semakin cepat pula seseorang dapat mewujudkan tujuan finansialnya.Prinsip hidup hemat dan pengelolaan keuangan yang cermat inilah yang membawanya pada kesuksesan di usia muda.
Baca Juga: 3 Tips Bikin Konten Seru dan Menarik ala Nessie Judge, Mau Coba?