Kiprah Sandra Sunanto di Hartadinata Abadi

Kepemimpinan Sandra Sunanto di PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) bukan hanya mencatatkan kinerja finansial impresif, tetapi juga menegaskan posisi perempuan sebagai penggerak utama di industri manufaktur dan investasi emas nasional.

Dikutip dari FORTUNE Indonesia, Sandra menjadi fenomenal setelah berhasil membawa kinerja HRTA melonjak signifikan sepanjang 2023 silam. Pendapatan perusahaan meningkat hingga 85,84 persen menjadi Rp12,86 triliun, pencapaian yang mengantarkan Hartadinata untuk pertama kalinya masuk dalam jajaran Fortune Indonesia 100.

Lonjakan ini jauh melampaui pertumbuhan tahunan sebelumnya yang berada di kisaran 25–30 persen. Di tengah ketidakpastian global dan meningkatnya minat terhadap aset safe haven seperti emas, Sandra membuktikan bahwa kepercayaan konsumen dan narasi bisnis yang kuat menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan.

Tips Investasi ala Sandra Sunanto

Dikutip dari kontan.co.id, bagi Sandra investasi bukan sekadar mengejar imbal hasil, melainkan langkah sadar untuk menyiapkan masa depan. Investasi pertamanya bukanlah saham atau properti, melainkan pendidikan.

“Investasi pertama saya adalah untuk studi S2 pada tahun 1998. Bagi saya, melanjutkan studi adalah investasi paling utama untuk masa depan,” tutur Sandra.

Setelah itu, Sandra mulai berinvestasi emas batangan, dimulai dari 10 gram dan ditambah secara konsisten. Ketertarikannya pada emas didasari nilai intrinsik, faktor budaya, serta stabilitas jangka panjang.

Saat ini, portofolio investasinya terdiri dari sekitar 50 persen emas, 40 persen properti, dan 10 persen saham. Ia juga membedakan dengan tegas antara investasi dan reward.

“Saya membeli beberapa barang itu sebagai reward atas kerja keras saya, bukan sebagai investasi,” jelasnya.

Pesan untuk Generasi Muda

Masih dikutip dari kontan.co.id, Sandra berpesan agar generasi muda tidak menunda investasi.

“Untuk anak-anak muda, jangan tunggu nanti untuk mulai berinvestasi. Mulailah dari sekarang, dan mulailah dari yang sederhana,” paparnya.

Ia menilai emas sebagai instrumen yang paling ramah bagi pemula karena likuid, mudah dipahami, dan kini bisa dimiliki melalui skema cicilan.

Seiring lonjakan harga emas global, Sandra juga menyesuaikan pandangannya terkait alokasi portofolio. Jika sebelumnya porsi emas disarankan sekitar 10 persen, kini ia menilai idealnya berada di kisaran 30 persen.

Deretan Penghargaan Bergengsi

Perjalanan kepemimpinan Sandra Sunanto diakui secara luas melalui berbagai penghargaan.

Pada 2019, ia menerima Indonesia Business Women of The Year dalam ajang Indonesia Top Women Leader 2019 versi Majalah SWA. Pengakuan berlanjut pada 2023 ketika ia dinobatkan sebagai Indonesia Most Powerful Woman 2023 oleh SWA Magazine.

Memasuki 2025, prestasinya semakin menguat. Ia meraih Jawa Barat Industry Marketing Champion 2025 dalam ajang Bandung Marketing Week 2025, masuk dalam daftar 100 Most Powerful Women Business Leaders in Indonesia 2025 versi SWA Magazine, serta terpilih dalam daftar Asia’s Most Powerful Women 2025 versi majalah Fortune, menegaskan posisinya sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh di Asia.

Baca Juga: Mengenal Septi Peni Wulandani: Sosok Perempuan Inspiratif di Balik Lahirnya Ibu Profesional dan Jarimatika