Grup perhotelan Indonesia, Plataran Indonesia terus mengepakan sayap bisnis ke berbagai lini. Plataran Indonesia bahkan tak pernah canggung memulai usahanya di tempat-tempat  yang jarang terekspose, mereka menyulap kawasan-kawasan terpencil itu menjadi destinasi wisata yang mampu menyihir banyak orang. 

Salah satu gebrakan yang  pernah dibuat Plataran Indonesia adalah menyulap dusun kecil, Bukit Menoreh, Jawa Tengah yang kekinian menjadi destinasi wisata favorit. Dusun-dusun terpencil itu kini menjadi surga wisata kuliner yang amat tersohor. 

Baca Juga: Mengulas Karya David J. Lieberman

“Banyak tempat-tempat kita yang selama ini tidak pernah dikenal masyarakat. Saya sebutkan misalnya Bukit Menoreh. Itu adalah dusun-dusun yang sangat miskin. Orang tidak pernah nengok ke sana,” kata CEO sekaligus salah satu pendiri Plataran Indonesia Yozua Makes menceritakan awal mula dirinya menemukan Bukit Menoreh, dilansir Olenka.id Minggu (1/12/2024).  

“Bagaimana saya bisa temukan tempat situ? Saya naik sepeda motor, dengan orang saya, pakai sandal jepit, saya naik ke atas. Kenapa sih ada bukit? Ada desanya nggak ada? Naik kita ke atas,” tambahnya. 

Kendati terpencil dan miskin, namun pada hari pertama Yozua Makes menapakan kakinya di tempat itu, dia membulatkan tekadnya  untuk memulai usaha di tempat tersebut. Tujuan utamanya adalah memperkenalkan panorama Bukit Menoreh ke khalayak yang lebih luas.  Bukit Menoreh harus menjadi magnet wisata baru di kawasan Jogja dan sekitarnya. 

“Saya lihat dusunnya masih sangat miskin. So what should we do? Bikin tempat di situ. Tapi dengan konsep kita, it's going to be people will go there,” ujarnya. 

Pernyataan Yozua Makes tak meleset, tak butuh waktu lama wisata Bukit Menoreh mampu membetot perhatian publik, perhatian masyarakat kini tertuju padanya dan menjadikan tempat tersebut sebagai salah satu destinasi wisata baru paling diburu. 

Wisata Bukit Menoreh sukses mengerek penghasilan warga lokal, ekonomi mereka terus menggeliat setelah Plataran Indonesia memperbaiki sejumlah fasilitas umum seperti jalan serta pemasangan lampu jalan menuju Bukit Menoreh. 

“Percaya aja. Dan terbukti orang untuk ke sana harus reserve. Akhirnya apa? Masyarakat itu bertumbuh,” ucapnya. 

Untuk menjaga perputaran rantai ekonomi di tempat itu, Pelataran Indonesia memberi akses seluas-luas kepada masyarakat lokal membuka usaha mereka di tempat itu, Pelataran Indonesia tak memandang mereka sebagai kompetitor melainkan sebagai rekan seperjuangan yang sama-sama menjaga ekosistem bisnis pariwisata di tempat itu.

Baca Juga: RIDO Keok di Pilkada Jakarta Versi Hitung Cepat, Endorse Jokowi Tumpul? 

Bagi masyarakat yang tak mau bergelut di bidang pariwisata, Plataran Indonesia juga memberdayakan mereka di bidang pertanian untuk menopang wisata kuliner di kawasan tersebut. 

“Mereka menjadi komplementer. Harganya beda. Mereka juga bikin tempat yang di atas,” tuntasnya.