Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) resmi membuka gelaran .idFest 2025 yang akan digelar pada 16-17 September 2025 di The Kasablanka, Jakarta. Ajang ini akan mempertemukan pelaku industri teknologi, komunitas digital, akademisi, dan pemerintah, sekaligus perayaan ke-19 tahun PANDI yang jatuh tepat di tanggal 1 September 2025.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (15/9), Ketua PANDI, John Sihar Simanjuntak, turut mengumumkan pencapaian PANDI dengan catatan jumlah nama domain .id mencapai 1.331.180 hingga September 2025. Sementara itu, target di akhir tahun nanti sebesar 1.350.000.

Baca Juga: PANDI Dorong Literasi dan Transformasi Digital di Indonesia

"Dengan hasil yang ada, serta beberapa program yang kami lakukan, pencapaian target domain tersebut kelihatannya akan berjalan lebih cepat," ujar John Sihar Simanjuntak.

Menurutnya, angka tersebut menegaskan posisi .id sebagai identitas digital nasional yang terus tumbuh dan semakin dipercaya. Catatan pengguna 1,3 juta domain situs .id hingga September 2025 menjaga dominasi domain lokal terhadap domain .com sejak Januari 2024. Di awal tahun ini, market share .id tumbuh menjadi 57 persen, dibandingkan dengan .com yang tercatat di angka 35 persen.

Tidak hanya di dalam negeri, domain .id juga digunakan di luar negeri. Perbandingannya, 84% digunakan secara nasional, sedangkan 16% sisanya berasal dari luar negeri. Pasalnya, domain .id digunakan sebagai salah satu identitas digital yang banyak dipakai oleh para pemain Web3 yang juga menjadi registrar PANDI sehingga diketahui oleh pemain besar domain di internasional.

"Sebesar 84% digunakan secara nasional, sedangkan 16% dipergunakan secara global. Jadi dari 1,3 juta tadi, ada 16 persen yang tersebar di seluruh dunia," terang John.

Kukuhkan Kolaborasi Lintas Sektor dalam idFest

Sejumlah agenda telah disiapkan selama idFest 2025 berlangsung. Selain seminar, PANDI bersiap meluncurkan sejumlah Second Level Domain (SLD) baru, yaitu SLD Internationalized Domain Name (IDN) Aksara Bali dan .ai.id. Inovasi ini diharapkan dapat membuka peluang lebih luas bagi masyarakat, baik dalam pelestarian budaya maupun pengembangan teknologi, sekaligus memperkuat identitas digital Indonesia di panggung global.

Domain .ai.id, yang dirancang khusus untuk ekosistem kecerdasan buatan (AI) di Indonesia, akan diluncurkan bersama Komite Nasional Kecerdasan Artifisial (Korika) pada acara AI Innovation Summit (AIIS), 16 September 2025. Domain ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri, peneliti, dan startup AI.

Sementara itu, SLD IDN Aksara Bali akan memadukan kearifan lokal dengan identitas digital nasional. Domain ini memberikan ruang bagi masyarakat Bali, komunitas budaya, dan akademisi untuk mengekspresikan identitasnya secara unik.

PANDI bekerja sama dengan Universitas Udayana sebagai Registrar Khusus untuk domain ini, memastikan ketersediaan bagi masyarakat luas. Langkah ini menunjukkan komitmen PANDI untuk terus berinovasi dan menyediakan pilihan identitas digital yang relevan dengan kebutuhan zaman, mendorong lahirnya ekosistem digital yang lebih inklusif, beragam, dan mampu menjembatani inovasi masa depan dengan warisan budaya Indonesia.

“Melalui .idFest, PANDI ingin menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun internet Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing global,” pungkas John Sihar Simanjuntak.