Dimension Market Research memproyeksi jika nilai pasar Agentic AI global bakal melesat dari US$7,4 miliar pada 2025 menjadi US$171,2 miliar pada 2034. Akan tetapi, untuk dapat menjalankan teknologi Agentic AI dengan optimal, Director Enterprise Application Services Business PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT), Jip Ivan Sutanto, mengatakan bahwa perusahaan mesti menggunakan solusi-solusi andal.
Dalam acara "Data & AI Forum 2025: Unlock Unprecedented Business Transformation with Agentic AI Advantage" yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology di Hotel Tentrem, Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu-Jumat (6-8/8), Jip Ivan menyebutkan, setidaknya ada solusi yang memungkinkan perusahaan mengimplementasikan Agentic AI secara tepat, yakni Microsoft 365 Copilot.
Baca Juga: Multipolar Technology Tawarkan Tiga Solusi Andal untuk Memodernisasi Teknologi Perusahaan
Ia menjelaskan, Microsoft 365 Copilot merupakan asisten AI yang terintegrasi dengan aplikasi Microsoft 365 seperti Word, Excel, dan Teams. Solusi ini membantu meningkatkan produktivitas dengan memberikan saran dan bantuan secara real-time berdasarkan konteks pekerjaan. Copilot menggunakan teknologi Large Language Model (LLM) dari OpenAI yang terhubung dengan data pengguna sehingga rekomendasinya sangat relevan.
Sebagai contoh, Microsoft 365 Copilot membantu merangkum e-mail panjang, menyusun draft dokumen, atau menganalisis data Excel hanya dengan instruksi sederhana. Solusi ini juga mampu menganalisis tren data, merumuskan skenario, dan menyarankan aksi berdasarkan informasi yang sudah ada. "Dengan begitu, proses bisnis perusahaan dapat berjalan lebih cepat, lebih akurat, lebih produktif, dan lebih efisien," ungkap Jip Ivan, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Ada juga Red Hat OpenShift, yaitu solusi aplikasi berbasis kontainer yang berperan meningkatkan efisiensi operasional. Solusi ini memungkinkan perusahaan membangun, mengelola, dan menjalankan aplikasi bisnis secara konsisten di berbagai infrastruktur, baik on-premise, private cloud, public cloud, maupun hybrid cloud. Selain itu, solusi ini juga dapat diskalakan sesuai kebutuhan.
Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology, menambahkan, seiring semakin banyaknya perusahaan mengadopsi arsitektur cloud-native, Red Hat OpenShift hadir untuk memfasilitasi transisi ke arsitektur microservices sehingga inovasi aplikasi bisnis di era Agentic AI semakin lincah dan mulus sesuai tuntutan pasar tanpa mengabaikan dari sisi keamanan siber.
Sementara, Veeam Kasten K10 adalah solusi backup data khusus untuk aplikasi berbasis kubernetes (kontainer). Didukung Veeam Data Cloud, solusi ini memberikan perlindungan data yang komprehensif, aman, dan otomatis. "Solusi ini mampu melakukan backup dan restore data yang cepat, andal, dan konsisten, serta mendukung migrasi alur kerja AI dari lingkungan on-premise ke cloud atau sebaliknya," katanya.
Veeam Kasten K10 memastikan kepatuhan terhadap UU PDP dengan menjamin keandalan (reliability) data melalui proses backup dan restore yang konsisten, aman, dan terdokumentasi dengan baik. Solusi ini cocok bagi perusahaan yang mengelola alur kerja AI dan data analytics-nya di kubernetes dengan tim DevOps yang menginginkan otomatisasi penuh terhadap data.
Bagi perusahaan, baik yang bergerak di bidang perbankan, asuransi, telekomunikasi, energi, maupun yang lainnya, mengintegrasikan ketiga solusi, antara lain Microsoft 365 Copilot, Red Hat OpenShift, dan Veeam Kasten K10, bisa menjadi jalan terbaik untuk membuat proses bisnis semakin lincah, produktif, inovatif, dan aman. "Hubungi Multipolar Technology untuk mengimplementasikannya," pungkas Jip Ivan.