Eisha Maghfiruha Rachbini sosoknya dikenal sebagai ekonom yang kini menjabat sebagai Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). Putri dari ekonom senior Didik J. Rachbini ini acap kali mengungkap gagasannya mengenai kebijakan di sektor pemerintah.

Dikenal sebagai salah satu perempuan ekonom di Tanah Air, berikut Olenka sajikan sejumlah informasi terkait mengenai sosok Eisha Maghfiruha Rachbini seperti dikutip dari berbagai sumber, Senin (17/3/2025).

Profil dan Latar Pendidikan

Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, Eisha Maghfiruha Rachbini merupakan anak dari ekonom senior, Didik Junaidi Rachbini. Sayangnya, tak banyak sumber yang menyebutkan informasi lebih detail mengenai kehidupan pribadi seorang Eisha.

Hanya saja diketahui, Eisha merupakan lulusan dari tiga universitas bergengsi. Eisha menempuh pendidikan tingkat tinggi dan mendapat gelar sarjana sebagai lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Indonesia pada 2009 silam.

Baca Juga: 12 Perempuan Indonesia yang Berjasa di Bidang Kesehatan

Tak lama setelah lulus sarjana, Eisha pun kembali melanjutkan pendidikan di luar negeri. Ia berhasil mendapat gelar magister pada 2010 setelah lulus sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Groningen Belanda. 

Tak sampai di situ, Eisha kembali menempuh pendidikan Studi Kebijakan Ekonomi Internasional dan mendapat gelar doktor dari Waseda University pada 2018 lalu. 

Perjalanan Karier

Mengutip dari laman LinkedIn-nya, Eisha memulai karier sebagai dosen di Universitas Indonesia pada tahun 2011, mengajar berbagai mata kuliah ekonomi seperti Ekonomi Matematika, Ekonomi Statistik, Mikroekonomi, Makroekonomi, dan Ekonomi Moneter. 

Eisha beralih ke dunia profesional dan kemudian kembali mengajar sebagai dosen di Universitas Indonesia pada 2021 selama satu tahun, mengampu program Sarjana dan Pascasarjana di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Bukan hanya itu, Eisha bergabung dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Agustus 2022 sebagai dosen tetap. Seiring perjalanan kariernya, ia dipercaya menjadi Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Ekonomi sejak Juli 2023. Kemudian, pada Desember 2024, ia diangkat sebagai Asisten Profesor di IPB, menandai pencapaiannya dalam dunia akademik dan riset. 

Eisha bergabung dengan INDEF pada Agustus 2021, dan mengawali jabatannya sebagai Head of Digital Economy and SMEs. Dalam peran ini, ia aktif melakukan riset, menulis publikasi, serta menyusun kebijakan terkait perkembangan ekonomi digital dan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selama lebih dari tiga tahun, ia berkontribusi dalam bidang ini sebelum akhirnya dipromosikan menjadi Direktur Program pada Agustus 2024.

Baca Juga: BPDP dan Olenka Gelar Showcase & Outlook UMKM Sawit 2025 Dukung Pengembangan UMKM Berbasis Kelapa Sawit

Eisha Maghfiruha Rachbini Terkait Strategi Pengembangan UMKM

Beberapa waktu lalu, Eisha Maghfiruha Rachbini hadir sebagai pembicara dalam agenda “Showcase & Outlook UMKM Sawit 2025” inisiasi Olenka dan BPDB. 

Membawakan materi "Strategi Pengembangan UMKM untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat",  Eisha memaparkan terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 yang  berada pada level 5,03% dengan tren pertumbuhan ekonomi yang stagnan di angka 5% (dalam 20 tahun terakhir).

Demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Indonesia perlu menciptakan sumber ekonomi baru, yakni hilirisasi, ekonomi digital, dan ekonomi hijau. Dengan 99 persen lebih usaha di Indonesia masih berskala mikro, maka diperlukan usaha untuk mengembangkan UMKM lewat hilirisasi.

“Memanfaatkan teknologi dan digital, UMKM harus dibina menciptakan produk turunan sawit yang bernilai tambah guna memasuki pasar global lewat ekspor,” ujar Eisha.

Menurutnya, hilirisasi terbukti menjadi solusi meningkatkan ekonomi suatu negara, dan pentingnya hilirisasi produk kelapa sawit sebagai bagian dari upaya peningkatan UMKM sehingga bisa masuk ke pasar global lewat ekspor.