Anang Sukandar merupakan sosok penting dalam dunia franchise atau waralaba di Indonesia. Saat ini, dia menjabat sebagai Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), sebuah organisasi nirlaba yang berkomitmen untuk mendukung, mengembangkan, dan memajukan industri franchise di Indonesia. Didirikan pada tahun 1991, AFI hadir berkat peran sejumlah pengusaha franchise di Indonesia, termasuk PT Trim’s Mustika Citra, Es Teler 77, Widyaloka, Nilasari, dan Homes 21.

Lewat sejumlah kegiatan, termasuk ajang International Franchise, Lisence and Business Concept Expo and Conference (IFRA), AFI berharap bisnis waralaba di Indonesia makin berkembang. Menurut Anang, perkembangan bisnis waralaba di Indonesia memiliki potensi besar untuk makin besar.

Baca Juga: Mengenang Sosok Murniati Widjaja: Pencipta Resep Legendaris Es Teler 77 dan Perintis Waralaba Kuliner Indonesia

"Melalui AFI dan pameran-pameran waralaba di Indonesia, semoga pola bisnis waralaba yang tepat makin dikenal. Pertumbuhan waralaba di dalam negeri selama ini memang kurang moncer. Bisnis waralaba di Indonesia masih didominasi merek dari luar negeri," tegasnya.

Dia berharap pemerintah dapat membantu pengembangan industri waralaba, misalnya melalui pembinaan dari bawah seperti inkubator dan pendampingan hingga usaha waralaba tersebut berkembang. Berkaca saat kondisi Covid-19, Anang yakin bahwa industri waralaba mampu bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi.

"Memang tidak mudah. Dari awal mulai inkubator sampai pendampingan, pemerintah perlu turun, setidaknya pemerintah daerah. Pelaku usaha juga jangan asal-asalan, jangan asal mau cepat dapat duit," ungkap Anang dalam sebuah kesempatan, dikutip Minggu (20/4/2025).

Pria yang genap berusia 94 tahun pada 2025 ini merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1959. Dia memegang jabatan Managing Director di usia cukup muda, masih 33 tahun, saat bergabung dengan group N.V. Intraport Concern. Anang lantas menduduki posisi direktur di perusahaan Tiga Karsa Trading pada tahun 1968.

Setelahnya, Anang tercatat pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Trims. Sebagai seorang profesional, dia mengembangkan konsep Sentra Distribusi, Low Cost Cash & Carry, serta System Franchise Mini Market. Selain itu, catatan kariernya yang lain adalah menjabat sebagai Direktur Komersial PT Borsumy Wehry Indonesia (1978-1993) yang merupakan perusaan distribusi terbesar saat itu dengan 32 cabang dan membawahi lebih dari 4.500 orang tenaga karyawan.