Sosok Hanna Natasya Maria Mirdad atau yang akrab disapa Nana Mirdad, tentu tak asing bagi pecinta sinetron Indonesia. Ia telah menjadi bagian dari perjalanan panjang dunia hiburan Tanah Air sejak awal 2000-an.
Di masa kejayaannya, Nana Mirdad dikenal bukan hanya karena parasnya yang menawan, tetapi juga karena kualitas akting dan profesionalismenya yang menginspirasi banyak artis muda.
Kini, meski tak lagi aktif di layar kaca, sosok Nana Mirdad tetap bersinar dengan cara yang berbeda. Ia menjelma menjadi figur inspiratif, seorang ibu dua anak yang hangat, istri yang penuh dukungan bagi sang suami Andrew White, sekaligus pebisnis yang sukses lewat lini kecantikannya.
Dikenal dengan gaya hidup seimbang dan pandangan hidup positif, Nana sering berbagi kisah dan pemikiran yang menyentuh hati di media sosial, menjadikannya bukan hanya ikon hiburan, tetapi juga panutan bagi banyak perempuan yang ingin menemukan harmoni antara karier, keluarga, dan kebahagiaan pribadi.
Lantas, seperti apa sosoknya lebih jauh? Berikut Olenka ulas profil lengkap Nana Mirdad, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Selasa (7/10/2025).
Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan
Nana Mirdad lahir di Jakarta pada 14 Maret 1985. Putri sulung pasangan artis legendaris Jamal Mirdad dan Lydia Kandou ini tumbuh dalam keluarga seniman bersama saudara-saudaranya, Kenang Mirdad, Naysila Mirdad, dan Nathana Ghaza.
Bakat seni tampaknya memang menurun kuat dalam darah keluarga Mirdad. Dikutip dari Popbela, Nana mengawali debutnya di dunia hiburan lewat sinetron Pernikahan Dini (2001). Dari situlah namanya mulai dikenal luas. Sejak itu, Nana pun kerap membintangi berbagai judul sinetron populer dan film layar labar.
Meski kariernya bersinar, Nana juga menekuni pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, jurusan Sastra Prancis. Namun, karena padatnya jadwal syuting, ia kemudian melanjutkan studi ke Universitas Kristen Maranatha, mengambil jurusan Psikologi, bidang yang menurutnya selaras dengan minatnya terhadap karakter manusia dan pola pikir.
Jejak Karier di Dunia Entertaiment
Dikutip dari Popbela, Nana Mirdad telah membintangi beragam judul sinetron, film televisi (FTV), hingga film layar lebar yang memperlihatkan kematangan akting dan dedikasinya terhadap dunia seni peran.
Perjalanan Nana Mirdad sendiri dimulai dari sinetron legendaris Pernikahan Dini (2001), di mana ia memerankan karakter Putri. Dari peran inilah publik mulai mengenal wajah lembut dan karakter kuat seorang Nana.
Setelah itu, sederet judul populer pun ia bintangi, seperti Manis dan Sayang (2005), Akulah Arjuna (2005), hingga Dikejar Dosa (2005). Kesuksesan Nana makin menguat lewat Liontin (2005–2006), sinetron yang kala itu menjadi tontonan wajib di layar kaca.
Nana tidak berhenti di satu jenis peran saja. Ia terus mengeksplorasi berbagai karakter di sinetron Impian Cinderella (2006), Maha Cinta (2007), Kasih (2007), hingga Langit dan Bumi (2010).
Puncak kariernya di layar kaca datang melalui perannya dalam sinetron Taxi (2010) dan Taxi Season 2, yang membawanya masuk nominasi SCTV Awards 2010 untuk kategori Aktris Utama Paling Ngetop.
Sinetron lain seperti“Jagoan Silat (2012–2013) dan Cinta Itu Anugerah (2013) memperlihatkan sisi berbeda dari Nana yang lebih matang, lebih tenang, dan lebih berpengalaman dalam memerankan tokoh-tokoh yang kuat, namun lembut.
Selain sinetron, Nana juga dikenal sebagai bintang FTV yang produktif. Ia muncul dalam berbagai judul yang akrab di hati penonton karena ceritanya yang ringan dan romantis. Beberapa di antaranya adalah Cinta Bersemi di Dapur (2013), Pak Tani I Love You (2013), Hatiku Digaet Tour Guide (2015), dan Cinta Dicari Cinta Berlari (2016).
Dalam Jangan Pisahkan Aku dengan Ayahku (2013), Nana memerankan karakter Alia, sosok anak perempuan yang berjuang mempertahankan hubungan dengan sang ayah. Akting emosionalnya di FTV ini banyak menuai pujian karena terasa tulus dan menyentuh hati.
Peran Nana sebagai dr. Anggi dalam Kuterima Cintamu Kembali (2017) juga memperlihatkan kemampuannya membawa karakter profesional namun tetap hangat dan berperasaan.
Tak hanya sukses di televisi, Nana Mirdad juga menjejakkan kakinya di dunia film layar lebar. Ia tampil dalam Kawin Laris (2009), berperan sebagai artis muda bernama Amanda Lisa. Film ini menggabungkan unsur komedi dan drama romantis, menghadirkan sisi baru dari Nana yang jarang terlihat di sinetron.
Tahun berikutnya, ia kembali bermain di Dasar Maling Kundang (2010), film dengan sentuhan moral dan humor khas Indonesia. Kemudian, Nana menunjukkan keberanian untuk mengambil genre berbeda lewat Hantu Pohon Boneka (2014), film horor yang menantang kemampuannya dalam membangun ketegangan dan emosi di layar lebar.
Baca Juga: Mengenal Sosok Dian Sastrowardoyo, Mulai deri Perjalanan Karier hingga Fakta Menarik Si 'Cinta'!
Cinta yang Tumbuh di Dunia Sinetron
Pertemuannya dengan aktor Andrew White di lokasi syuting sinetron Dikejar Dosa membawa kisah cintanya sendiri. Keduanya menikah pada 13 Mei 2006, dan kini telah dikaruniai dua anak, yakni Jason Deandra White dan Sarah Deana White.
Perbedaan latar belakang tidak menjadi penghalang bagi mereka. Andrew yang beragama Katolik dan Nana yang Protestan justru berhasil membangun rumah tangga harmonis yang kini telah berusia 18 tahun.
Keduanya sepakat bahwa kunci hubungan mereka adalah komunikasi terbuka, saling percaya, dan kemampuan untuk mengesampingkan ego.
Trauma yang Mengubah Cara Pandang Hidup
Sejak menikah, Nana dan suami memutuskan tinggal di Pulau Dewata, Bali, hingga sekarang. Namun, kehidupannya di Bali yang damai sempat terusik oleh pengalaman memilukan.
Dikutip dari unggahan Instagram pribadinya, Nana Mirdad pernah dua kali menemukan bayi yang dibuang. Pada Oktober 2020, ia menemukan jasad bayi di pinggir jalan kawasan Sanur, Bali.
“Sebagai seorang ibu, hati saya seperti tercabik-cabik. Kedamaian seakan-akan hilang dan butuh waktu untuk bisa sembuh dari pemandangan tadi pagi,” tulis Nana kala itu, dikutip dari Detik.
Kejadian serupa kembali terjadi pada Januari 2024, ketika asisten rumah tangganya menemukan bayi perempuan di semak dekat rumah mereka. Bayi itu segera mereka bawa ke rumah sakit dan diberi nama Bella sebelum akhirnya diserahkan ke Dinas Sosial.
“Untuk wanita yang belum siap punya anak, tolong jangan buang bayi tak berdosa. Selalu ada jalan dan tempat untuk meminta bantuan,” tuturnya,
Pengalaman ini membuat Nana semakin vokal menyuarakan pentingnya empati dan kesadaran sosial di tengah masyarakat.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Hannah Al Rashid: Aktris Sekaligus Aktivis Peduli Perempuan dan Lingkungan
Menemukan Keseimbangan Antara Karier, Bisnis, dan Keluarga
Meski sempat vakum dari dunia akting setelah menikah, Nana tidak pernah berhenti berkarya. Ia sempat menjajal dunia musik dengan merilis album pop bertema cinta, mengikuti jejak sang ayah. Kini, Nana lebih banyak berfokus pada dunia bisnis dan kecantikan.
Dikutip dari Viva, saat ini, Nana mengembangkan brand kosmetik Namir Beauty, yang menghadirkan rangkaian produk seperti lipstik dan maskara.
Selain itu, Nana juga terlibat dalam bisnis tambang dan properti, serta menjadi brand ambassador untuk sejumlah merek besar seperti So Soft Detergent, OBH Combi, Autan Indonesia, Pristine, Yava Bali, dan FiberCreme.
Dikutip dari laman Instagram pribadinya, ia menyebut dirinya sebagai Brand Ambassador dari berbagai produk yang ia gunakan sendiri.
Tips Parenting ala Nana Mirdad
Sebagai ibu dari dua anak yang mulai beranjak remaja, Nana kerap berbagi pandangan tentang parenting. Dikutip dari Mommies Daily, ia bersama sang suami memegang tiga prinsip utama dalam mendidik anak, yakni kejujuran, keteladanan, dan komunikasi positif.
Nana juga membiasakan anak-anaknya makan sehat. Ia menanamkan kebiasaan makan sayur sejak dini.
“Aku percaya semua dibangun dari habit. Kalau dari kecil mereka terbiasa melihat yang hijau-hijau di piringnya, nanti mereka sendiri yang akan merasa aneh kalau gak ada sayur,” ujarnya.
Kini di usia 40 tahun, Nana Mirdad tampil sebagai sosok yang matang, tenang, dan inspiratif. Ia tidak hanya dikenal sebagai aktris dan istri setia, tapi juga sebagai figur ibu yang hangat dan pebisnis cerdas.
Bagi banyak orang, kehidupan Nana dan Andrew di Bali menjadi simbol keseimbangan antara karier, cinta, dan keluarga. Mereka bukan hanya couple goals, tetapi juga panutan bagaimana membangun rumah tangga yang sehat, membesarkan anak dengan cinta, dan tetap peduli terhadap sesama.
“Kita gak bisa sempurna, tapi kita selalu bisa berusaha jadi versi terbaik dari diri sendiri,” tulis Nana dalam salah satu unggahannya.
Baca Juga: Profil Naysila Mirdad dan Kiprah Kariernya Jadi ‘Ratu Sinteron’ Tahun 2000-an