Growthmates, pasti kamu pernah menemukan ada jerawat yang muncul di telinga. Entah di bagian belakang atau di dalam liang telinga. Kondisi ini tak jarang menimbulkan pertanyaan, karena umumnya jerawat muncul di wajah atau punggung, bukan di area yang jarang diperhatikan seperti telinga.

Jerawat adalah kondisi kulit umum yang terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh sel kulit mati dan sebum (minyak). Ketika pori-pori tersumbat, bakteri terbentuk pada kulit, yang dapat menyebabkan timbulnya lesi, atau jerawat.

Jerawat biasanya muncul sebagai benjolan berisi nanah berwarna putih atau kuning, terkadang dengan dasar berwarna merah. Komedo hitam, yang juga dikenal sebagai komedo, juga umum muncul di telinga.

Baca Juga: 6 Jenis Minyak Esensial yang Dibutuhkan Kulit Wajah, Cegah Penuaan hingga Bantu Atasi Jerawat

Apa Penyebab Jerawat Muncul di Telinga?

Bakteri Cutibacterium acnes sebenarnya merupakan bagian alami dari tubuh manusia. Bakteri ini hidup di kulit, termasuk di liang telinga bagian luar, rongga mulut, hingga saluran pencernaan.

Namun, saat kondisi kulit tidak seimbang, misalnya karena produksi minyak berlebih atau penumpukan sel kulit mati, C. acnes bisa berkembang biak secara berlebihan dan memicu peradangan. Inilah yang menyebabkan munculnya jerawat, termasuk di area telinga seperti liang telinga atau tulang rawan bagian luar.

Menukil dari laman Health, jerawat di telinga dapat muncul sebagai benjolan putih atau kuning yang menonjol dan mungkin memiliki dasar merah. Penumpukan sebum dan sel kulit mati di liang telinga atau tulang rawan dapat menyebabkan bakteri C. acnes berkembang biak, sehingga menimbulkan respons peradangan yang mengakibatkan timbulnya jerawat atau wabah jerawat di telinga.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Pengobatan jerawat di area telinga bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari perawatan rumahan, obat topikal (yang dioleskan langsung ke kulit), hingga pengobatan resep dari dokter. Penting untuk diingat, hindari menyentuh atau memencet jerawat, karena justru bisa memperparah kondisi dan memperlambat proses penyembuhan.

Beberapa langkah penanganan yang bisa dicoba di antaranya adalah menjaga kebersihan telinga dan kulit di sekitarnya. Cuci dengan lembut secara teratur, lalu keringkan dengan baik agar tidak memicu iritasi tambahan.

Jika jerawat terasa nyeri atau meradang, kompres area tersebut dengan es. Ini membantu meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan.

Kamu juga bisa menggunakan obat jerawat yang dijual bebas, seperti benzoil peroksida atau asam salisilat. Keduanya bekerja dengan mengurangi bakteri penyebab jerawat dan mengontrol produksi minyak. Meski hasil awal bisa terlihat dalam beberapa hari, biasanya butuh waktu 4–6 minggu agar kondisi kulit membaik secara menyeluruh.

Jika jerawat tak kunjung sembuh, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit. Tenaga medis bisa memberikan perawatan lanjutan, seperti antibiotik topikal atau oral, bahkan melakukan ekstraksi jika diperlukan.

Dalam beberapa kasus, dokter juga bisa meresepkan retinoid topikal, seperti adapalene dosis tinggi. Obat ini berasal dari vitamin A dan membantu mengurangi peradangan serta mempercepat regenerasi kulit. Retinoid sering kali digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan benzoil peroksida dan antibiotik untuk hasil lebih optimal.

Namun, perlu diingat bahwa kulit di area telinga tergolong sensitif. Jadi, saat menggunakan obat topikal, oleskan dalam jumlah sangat kecil dan hanya pada area yang bermasalah.

Baca Juga: Jangan Panik, Ini 6 Cara Tepat Atasi Jerawat Parah yang Muncul di Wajah

Cara Mencegah Jerawat di Telinga

Menerapkan beberapa langkah sederhana untuk merawat telinga dapat membantu mencegah terbentuknya jerawat. Hindari menyentuh dan mengorek telinga. Pastikan untuk membersihkan wajah dan mencuci rambut secara teratur untuk mencegah penumpukan sel kulit mati dan sebum yang menyebabkan terbentuknya bakteri penyebab jerawat.

Bagian lain dari kebersihan telinga adalah membuang kotoran telinga yang berlebih. Meskipun membersihkan telinga secara teratur itu baik, kotoran telinga adalah zat alami yang bermanfaat bagi telinga, mencegah infeksi dan benda-benda luar masuk ke dalam telinga. Namun, penumpukan kotoran telinga dapat mengiritasi telinga.

Jika kotoran telinga menumpuk, kamu dapat membersihkan telinga dengan aman menggunakan waslap lembut atau tisu wajah untuk membersihkan kotoran yang telah melunak dan keluar dari telinga (misalnya setelah mandi).

Kamu juga dapat menggunakan minyak zaitun atau obat tetes dan semprotan telinga yang dijual bebas untuk melunakkan kotoran telinga yang mengeras, sehingga kotoran dapat keluar dari telinga dengan lebih mudah. ​​Hindari penggunaan ujung kapas  untuk membersihkan telinga, karena penelitian menunjukkan metode ini dapat menyebabkan cedera pada telinga.

Semoga bermanfaat!