Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta untuk Pilkada 2024 Pramono Anung-Rano Karno resmi meluncurkan jargon yang bakal menjadi tagline selama masa kampanye. Pramono-Rano sepakat menggunakan slogan ‘Jakarta Menyala’
Menggunakan kalimat kekinian yang kerap dipakai anak muda kota metropolitan, tagline 'Jakarta Menyala' tentu saja punya makna dan tujuan tertentu. Pramono-Rano jelas tak asal-asalan menggunakan kalimat tersebut atau hanya sekedar gaya-gayaan supaya terlihat keren dan kekinian.
Baca Juga: Janji Pertama Pramono Anung, Bakal Perpanjang Rute MRT hingga ke Tangsel dan Bekasi
"Kami mengusung tagline 'Jakarta Menyala'. Maknanya luas,” kata Pramono dilansir Olenka.id Selasa (10/9/2024).
Membidik Gen Z
Pramono terang-terangan mengakui tagline dengan kalimat familiar di kalangan anak muda bertujuan untuk menggaet pemilih muda yang sangat mendominasi jumlah pemilih tetap saat ini, mendapat dukungan pemilih muda khususnya dari Generasi Z jelas sebuah keuntungan besar.
Tagline dengan kalimat unik ini diharapkan menarik perhatian Gen Z, Pramono bilang pihaknya bakal melibatkan Gen Z untuk membantu mereka baik dalam masa kampanye ataupun di pemerintahan apabila terpilih pada Pilgub Jakarta tahun ini.
“Kami akan melibatkan banyak generasi Z, yang memiliki peran penting dalam membantu kami," ujarnya.
Pramono mengakui Gen Z menjadi salah satu generasi dengan pengetahuan yang sangat luas dibanding generasi-generasi tua, maklum saja mereka hidup di era keterbukaan informasi dan kemajuan teknologi. Pramono bahkan mengaku bakal belajar banyak dari Gen Z untuk memahami situasi kekinian.
"Mereka sudah memiliki identitas yang kuat di kalangan ini, jadi saya akan banyak belajar, termasuk dengan anak saya. Kami ingin memastikan bahwa 'Jakarta Menyala' bukan hanya slogan, tapi benar-benar diterapkan dalam politik praktis," jelas Pramono.
Soal makna tagline ‘Jakarta Menyala’ Pramono bilang kalimat itu punya cakupan yang cukup luas, tetapi yang jelas salah makna dari tagline tersebut adalah mengusung konsep kampanye yang sederhana supaya semua program dan rencana untuk Jakarta ke depannya dapat dipahami masyarakat.
“Kami tetap memakai politik 'Jakarta Menyala', tidak ingin membuat segalanya ribet,” ucapnya.
Selain itu ‘Jakarta Menyala’ kata Pramono, akan menjadi inti dari kampanye mereka dan diharapkan mampu membangkitkan semangat warga Jakarta dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan kota.
Baca Juga: Anies Baswedan dan Penyesalan Terbesarnya Setelah Gagal Nyagub di Pilkada Jakarta
"Kami harap ini bisa menjadi tagline, soundbite, dan framing kuat dalam Pilkada ini," tuturnya
Ogah Dipanggil Bang
Untuk menyempurnakan tagline ‘Jakarta Menyala’ Pramono juga mengaku tak mau dipanggil dengan sapaan ‘bang’ Dia mengaku lebih cocok dipanggil ‘mas’
Selain untuk menghilangkan kesan dirinya yang sudah terlampau tua jika dibandingkan dengan Gen Z yang sudah seumuran dengan anak-anaknya, sapaan ‘mas’ kata Pramono juga untuk mempertahankan identitasnya sebagai orang Jawa.
"Saya enggak mau dipanggil 'Bang', panggil saja 'Mas Pram', karena saya orang Jawa asli. Dan untuk Rano, ya tetap 'Bang Doel' karena dia Betawi asli," ucapnya.
Tak Dikenal Gen Z
Sekretaris Kabinet sekaligus politisi senior PDI Perjuangan itu mengakui dirinya bukanlah sosok familiar di kalangan Gen Z. Hal ini bahkan ikut diamini oleh anak-anaknya sendiri.
"Makanya anak saya bilang gini ke saya, 'Bapak, bapak ini di Gen Z enggak ada yang kenal loh'," ucap Pramono beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Maung Putih Dimuseumkan
Pramono Anung menilai anggapan itu tak berlebihan, pasalnya ia bukan tipe politisi yang gemar koar-koar di media sosial. Alih-alih menampakan wajahnya atau sekedar pamer pencapaian sebagai politisi, semua media sosial milik Pramono Anung justru menampilkan aktivitas dan keseharian sang cucu. Ia mengaku jarang sekali berinteraksi dengan publik via media sosial.
"Bagaimana mau kenal, muncul saja (saya) enggak pernah. Orang di Twitter maupun di Instagram saya, yang muncul siapa? Cucu saya. Yang muncul cucu saya dan sepedaan, dan pemerintahan. Enggak ada tentang saya mau ngapain itu enggak ada," ujar Pramono.