Shopee Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) serta SIBERKREASI resmi meluncurkan Buku Antisipasi Modus Penipuan (AMAN) bertajuk “Mengatasnamakan Shopee”,di Jakarta, Kamis (15/10/2025).
Panduan ini hadir sebagai langkah konkret dalam mengedukasi masyarakat untuk lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan online, sekaligus menjadi bagian dari kampanye anti penipuan digital bertajuk #TakKenalMakaTakAman.
Buku AMAN Shopee dapat diakses dan diunduh secara gratis melalui portal Shopee Xtra Aman, memudahkan masyarakat mengenali ciri-ciri penipuan dan melindungi diri dari aksi kejahatan digital yang semakin marak.
Sebagaimana kita ketahui, penipuan online terus berkembang seiring pesatnya penggunaan teknologi digital.
Berdasarkan laporan State of Scams in Southeast Asia 2025 dari Global Anti-Scam Alliance, 66% masyarakat Indonesia pernah menjadi target percobaan penipuan dalam 12 bulan terakhir, mulai dari phishing, lowongan kerja palsu, hingga penipuan yang mengatasnamakan institusi tertentu.
Para penipu paling sering beraksi melalui aplikasi pesan singkat (67%), telepon (64%), dan SMS (59%). Tingginya angka ini menegaskan pentingnya literasi digital dan edukasi preventif untuk melindungi masyarakat.
Pemerintah Dukung Langkah Shopee
Rizki Ameliah, Kepala Pusat Pengembangan Literasi Digital BPSDM Komdigi, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini.
“Otoritas Jasa Keuangan mencatat kerugian akibat penipuan mencapai Rp6,1 triliun dalam periode November 2024–September 2025. Tantangannya kini bukan hanya teknologi, tapi membangun ekosistem edukasi bersama, pemerintah, platform digital, komunitas, hingga publik figur. Buku AMAN Shopee ini sejalan dengan pilar literasi digital yang kami dorong dan merupakan langkah positif untuk memperkuat kesadaran masyarakat di ranah digital,” tuturnya, dikutip Kamis (16/10/2025).
Sementara itu, Satrya Pinandita, Head of Corporate Affairs Shopee Indonesia, menegaskan bahwa keamanan pengguna adalah prioritas utama perusahaan.
“Kami ingin memastikan pengguna dapat berbelanja dan berjualan dengan aman. Buku AMAN Shopee dirancang dengan bahasa sederhana dan format yang mudah dibagikan agar edukasi ini dapat menjangkau masyarakat luas. Kami berterima kasih atas dukungan Komdigi dan SIBERKREASI dalam membangun ekosistem digital yang lebih aman,” tuturnya.
Ditambahkan Satrya, Shopee juga telah menghadirkan berbagai fitur dan program untuk mendukung edukasi keamanan digital, seperti Fitur “Cek Fakta” (diluncurkan 2023), yang telah membantu lebih dari 250.000 pengguna pada semester I 2025 untuk memverifikasi informasi mencurigakan, lalu program edukasi #XtraAman di berbagai kanal media sosial, serta layanan Customer Service yang siap membantu pengguna 24 jam.
Baca Juga: 1.300 UMKM Bersaing Jadi Jagoan UMKM Shopee, Perebutkan Modal Rp1 Miliar!
Isi Buku AMAN Shopee
Buku AMAN Shopee memuat tiga bahasan utama yang dirancang untuk membantu masyarakat lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan online.
Topik pertama menekankan pentingnya mengenali dan melindungi data pribadi. Di dalamnya, pengguna diberikan pemahaman praktis tentang cara menjaga keamanan informasi sensitif seperti kode OTP, kata sandi, dan data perbankan agar tidak menjadi korban praktik phishing maupun rekayasa sosial.
Topik kedua mengajak masyarakat lebih waspada terhadap beragam modus penipuan yang umum terjadi, mulai dari penipuan transaksi keuangan, pengiriman paket palsu, hingga upaya penipuan yang mengatasnamakan Shopee, lengkap dengan ilustrasi untuk memudahkan pemahaman.
Sementara itu, topik ketiga membahas program dan fitur keamanan yang disediakan Shopee, termasuk panduan langkah 3C, yakni Cek Pengirimnya, Cek Fakta via CS Shopee, dan Cari Tahu Modus Terbarunya, sebagai langkah preventif agar pengguna dapat mengenali tanda-tanda penipuan sejak dini dan mengambil tindakan yang tepat.
Melalui pendekatan ini, masyarakat diharapkan dapat lebih teliti dalam memverifikasi setiap informasi atau tawaran yang mencurigakan, memastikan kebenaran sumbernya melalui kanal resmi, serta selalu memperbarui pengetahuan mereka mengenai modus penipuan yang tengah marak. Dengan kebiasaan sederhana namun penting ini, pengguna dapat memperkuat perlindungan diri saat beraktivitas di dunia digital.
Ketua Umum SIBERKREASI, Donny Budi Utoyo, menegaskan bahwa literasi digital menjadi benteng utama dalam menghadapi derasnya arus informasi dan ancaman penipuan online. “Literasi digital bukan sekadar bisa menggunakan teknologi, tapi juga mencakup kesadaran kritis dalam memahami dan menyaring informasi. Buku AMAN Shopee adalah inovasi edukatif yang membekali masyarakat menghadapi penipuan online,” jelas Donny.
Influencer dan pengguna setia Shopee, Fitri Tropica (Fitrop), juga menyambut baik inisiatif ini.
“Aku pernah mengalami percobaan pencurian data pribadi lewat modus hacking akun Shopee-ku. Untungnya tim CS Shopee sangat cepat membantu. Dari situ aku belajar pentingnya melek digital. Buku AMAN Shopee ini bahasannya ringan dan mudah dipahami, cocok untuk siapa saja,” ungkapnya.
Buku AMAN Shopee dapat diunduh secara gratis melalui portal Shopee Xtra Aman. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman penipuan online yang kian kompleks.
Melalui kampanye #TakKenalMakaTakAman, Shopee, Komdigi, dan SIBERKREASI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih waspada, kritis, dan terlindungi saat beraktivitas di dunia digital.
Baca Juga: Dari Nol Jadi Jagoan Digital, Perjalanan UMKM Baru Bersama Shopee