Growthmates, mungkin kamu sering mendengar istilah kerja keras dan kerja cerdas yang kerap menjadi perdebatan terutama dalam lingkup pekerjaan. Ada yang meyakini, seseorang akan berhasil meraih kesuksesan dengan cepat jika menghabiskan banyak waktu untuk bekerja. Ada pula yang justru berfokus pada efisiensi dan pemikiran strategis tanpa harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk bekerja.
Meski sering menjadi perdebatan, kerja keras vs kerja cerdas merupakan kombinasi penting dalam meraih kesuksesan. Dalam hal ini, kembali lagi kepada keyakinan masing-masing untuk memilih bekerja keras atau bekerja dengan cara cerdas.
Lalu, apa sih bedanya kerja keras vs kerja cerdas?
Kerja keras dan kerja cerdas memiliki definisi yang berbeda. Menukil dari laman Indeed, kerja keras merujuk pada definisi mengerahkan banyak tenaga fisik dan emosional untuk mencapai hasil terbaik.
Seseorang yang bekerja keras mungkin secara konsisten bekerja berjam-jam untuk mencapai tujuan. Kerja keras juga dapat berarti bekerja keras untuk menyelesaikan banyak tugas dalam jangka waktu yang singkat.
Sementara kerja cerdas berarti menggunakan sumber daya dan alat untuk mencapai hasil terbaik dalam waktu yang ditentukan. Seseorang yang bekerja cerdas dapat menerapkan pengetahuan dan keahlian mereka di bidangnya untuk mencapai tujuan dengan menggunakan energi yang minimal.
Baca Juga: Pandangan Rhenald Kasali Perihal Normalisasi Hustle Culture
Ketika seseorang bekerja cerdas, mereka dapat meningkatkan produktivitas, mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik, dan unggul dalam karier-nya.
Selain definisi, ada hal lain yang membedakan antara kerja keras vs kerja cerdas. Merangkum dari berbagai sumber, Selasa (23/7/2024) berikut di antaranya:
1. Manajemen Waktu
Bekerja keras umumnya mencakup mendedikasikan banyak waktu pada satu tugas atau serangkaian tugas. Seseorang yang menerapkan prinsip ini biasanya menghabiskan waktu berjam-jam untuk bekerja.
Sementara kerja cerdas, mereka mempertahankan kualitas. Seseorang dengan prinsip ini berfokus pada pencapaian tingkat output yang setara dalam jangka waktu yang lebih pendek. Sederhananya, mereka menyelesaikan jumlah pekerjaan yang sama (dengan kualitas yang sama) dalam waktu yang lebih singkat.