Khususnya para wanita, melakukan perawatan kecantikan menjadi hal yang menyenangkan. Namun, rasa takut terhadap prosedur yang melibatkan penyuntikan seringkali menjadi tantangan. Kekhawatiran kerap muncul karena rasa sakit atau ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama proses tersebut berlangsung.
Salah satu perawatan kecantikan yang menggunakan prosedur penyuntikan dan sedang tren adalah DNA Salmon. Di mana, menyuntikkan molekul ke dalam kulit wajah untuk memberikan efek tertentu seperti mengencangkan, regenerasi kulit (skin rejuvenation), mempercepat pembentukan kolagen, mengatasi keluhan terkait penuaan (aging), dan mencerahkan kulit.
Namun, salah satu tantangan yang dihadapi saat menyuntikkan DNA Salmon adalah ukuran molekulnya yang besar, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit bagi pasien. Untuk itu dibutuhkan teknik khusus agar pasien merasakan painless.
Salah satu inovasi penyuntikkan perawatan kecantikan adalah “Beauty Without Pain” yang ditemukan oleh dr. Reno Yonora, SE, SpAn, FIP yang merupakan Dokter Spesialis Anestesi Subspesialis Nyeri Intervensi dan lulusan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Airlangga. Melalui kegiatan Workshop “Beauty Without Pain” Teknik nerve for aesthetic procedures yang diadakan di lantai 8 ruang Auditorium RSU Bunda Jakarta, Menteng pada Minggu (6/10).
Baca Juga: Tiga Tren Kecantikan Musim Fall Winter di House of Sephora: Makeup hingga Perawatan Rambut
“DNA Salmon memiliki molekul yang besar, jadi ketika masuk melalui kulit akan terasa sakitnya. Itulah bagaimana kita membutuhkan teknik nerve dengan baik dan benar melalui inovasi Beauty Without Pain untuk mengurangi rasa sakit tersebut,” jelasnya dalam rilis yang diterima Olenka.
Ia juga menekankan bahwa terdapat lima teknik yang dilakukan, yaitu cari cekungan, tegak lurus, hit the bone, aspirasi, dan one shoot.
1. Cari Cekungan
Teknik ini melibatkan pencarian area cekungan pada kulit atau jaringan yang akan disuntik. Dengan mengidentifikasi area ini, dokter dapat meminimalkan tekanan dan rasa sakit saat penyuntikan, karena cekungan sering kali lebih sensitif.