Nama I Nyoman Nuarta dalam satu dua hari belakangan ramai disorot publik, namanya menjadi buah bibir setelah mahakaryanya yakni Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) ramai dikritik.
Masyarakat pengguna media sosial ramai-ramai mengkritik bentuk bangunan Istana Garuda yang disebut mirip istana siluman kelelawar, karya itu bahkan disebut bernuansa mistis lantaran mayoritas bangunannya berwarna gelap.
Terlepas dari berbagai kritikan tersebut, harus diakui bahwa laki-laki kelahiran 14 November 1951 seorang seniman kawakan yang dimiliki Indonesia, anak ke-6 dari 9 bersaudara itu sudah malang melintang di dunia seni patung Tanah Air, banyak karya mentereng lahir dari sentuhan tangan dinginnya seperti Patung pembuatan monumen raksasa Jalesveva Jayamahe yang sampai sekarang masih berdiri di Dermaga Ujung Madura, Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur (Koarmatim) Kota Surabaya.
Baca Juga: Polemik Istana Garuda IKN: Warna Gelap, Aura Mistis, dan Ruangan Melayang di Antara Tebing 30 Meter
Hingga pembangunan Monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang melambungkan namanya dan terus dikenal luas oleh khalayak sampai dipercaya membangun Istana Garuda IKN.
Hasilkan Ratusan Patung Semasa Kuliah
Kecintaan Nyoman pada dunia seni sudah terlihat saat ia masih belia, hasrat menjadi seniman membawanya masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1973.
Masuk di ITB Nyoman belum benar-benar jatuh hati pada seni patung, namun seiring berjalannya waktu perasaan itu mulai timbul, dampaknya Nyoman memutuskan untuk pindah ke jurusan Seni Patung setelah setahun menjadi mahasiswa Jurusan Seni Lukis.
Keputusan pindah jurusan tidak meleset, itu adalah sebuah permulaan yang membawanya menjadi seniman besar Tanah Air.
Dari sini Nyoman semakin menggilai Seni Patung. Pada 1979 Nyoman menuntaskan kuliahnya di ITB, selama menjadi mahasiswa, ia sudah berhasil membuat sejumlah karya seni spektakuler. Dari berbagai sumber disebutkan ia telah menghasilkan ratusan patung semasa kuliah.
Pelopor Gerakan Seni Rupa Baru
I Nyoman Nuarta merupakan salah satu pelopor Gerakan Seni Rupa Baru pada 1976. Setahun setelahnya ia mengajak sejumlah rekannya untuk bergabung dalam gerakan ini. Sejumlah nama besar pun sukses diajak seperti pelukis Hardi, Dede Eri Supria, Harsono, dan Jim Supangkat.
Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia adalah sebuah gerakan yang muncul dari sebuah keinginan untuk bereksperimen di dunia seni rupa dengan lebih bebas tanpa ikatan baku.
Baca Juga: Jokowi Ajak Prabowo Jalan-Jalan Nikmati Udara Bersih di IKN
Bersama gerakan ini, Nyoman mulai memamerkan karya-karya uniknya. Semua karyanya menggambarkan seni patung modern sampai gaya naturalistik. Material yang ia gunakan untuk mengemas karyanya adalah material tembaga dan kuningan.
Kelompok seni ini tidak hanya menampilkan karyanya di Indonesia, tetapi hingga ke luar negeri seperti Australia dan sejumlah negara lainnya.
Tak hanya bergabung dengan komunitas di dalam negeri, Nyoman juga ikut dalam organisasi internasional seperti International Sculpture Center Washington, Amerika Serikat (AS), dan Royal British Sculpture Society, Inggris.
Sabet Penghargaan Bergengsi
Pada tahun 2009, I Nyoman Nuarta meraih Penghargaan Ganesha Widya Jasa Adiutama dari Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) atas kontribusinya dalam pengembangan seni dan desain.
Selain itu, ia juga pernah menerima penghargaan nasional dalam kategori Desain Industri dari Dirjen Hak Kekayaan Intelektual, serta penghargaan kultural dari Presiden Republik Indonesia dan pemerintah Provinsi Bali.
Pada tahun 2018 yang lalu, ia diberi gelar 'Shiri Padma' oleh Pemerintah India dan empat tahun sebelumnya ia juga mendapatkan penghargaan Satyalancana Kebudayaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu.
Baca Juga: Jalan Berliku Anies Baswedan Menuju Pilkada Jakarta
Salah satu pencapaian terbesar I Nyoman Nuarta adalah peranannya sebagai perancang Istana Kepresidenan Nusantara di Ibu Kota Negara (IKN). Desainnya yang berfokus pada ikon Garuda dipilih oleh Presiden Joko Widodo sebagai pemenang melalui sayembara konsep desain bangunan untuk proyek tersebut