Growthmates, kualitas udara di Jakarta kini menjadi perhatian serius. Indeks udara yang sering menunjukkan kategori tidak sehat membuat masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga diri dari paparan polusi.

Salah satu yang menyoroti hal ini adalah dr. Nadia Alaydrus, seorang content creator sekaligus dokter yang kerap mengedukasi publik soal gaya hidup sehat.

“Kalau kita lihat dari aplikasi pemantau udara seperti NAPAS, kualitas udara di Jakarta ini memang cukup mengkhawatirkan. Kalau sudah tahu levelnya moderate atau tidak sehat, kita memang harus jadi lebih aware terhadap kualitas udara tersebut,” papar dr. Nadia, saat press conference sekaligus launching SoKlin Liquid Nature Fresh Detox di Anjungan Sarinah, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Kesadaran itu, lanjutnya, tidak hanya berhenti pada penggunaan masker atau menjaga pola makan, tetapi juga pada hal-hal sederhana yang sering diabaikan, seperti kebersihan pakaian.

“Kalau kita habis beraktivitas di luar rumah, jangan lagi pakai baju yang sama berulang kali. Apalagi buat yang punya kebiasaan ngegantung baju di belakang pintu, padahal baju itu sudah terpapar debu dan polusi dari luar. Itu nggak baik untuk kesehatan,” jelasnya.

Menurut dr. Nadia, partikel polusi yang menempel di pakaian bisa membawa banyak debu, kotoran, bahkan polutan mikroskopis yang tidak terlihat mata.

Karena itu, sebaiknya pakaian yang sudah digunakan di luar rumah langsung dicuci agar tidak menjadi sumber pencemar di dalam ruangan.

Polusi dan Radikal Bebas, Pemicu Penuaan Dini dan Alergi

dr. Nadia menuturkan, polusi udara tidak hanya berdampak pada saluran pernapasan, tetapi juga pada kondisi kulit.

“Partikel polusi yang masuk ke tubuh itu termasuk radikal bebas. Kalau jumlahnya terlalu banyak dan tidak dilawan, efeknya bisa bikin kulit kusam, penuaan dini, dan bahkan memicu reaksi alergi,” jelas dr. Nadia.

Untuk melawan efek buruk radikal bebas, kata dia, tubuh membutuhkan antioksidan.

“Antioksidan itu banyak sekali sumbernya. Misalnya dari green tea, astaxanthin, dan berbagai bahan alami lainnya. Jadi penting banget buat kita untuk banyak-banyak konsumsi makanan atau produk yang mengandung antioksidan,” katanya.

dr. Nadia menambahkan bahwa perlindungan dari radikal bebas sebaiknya dilakukan dari dalam dan dari luar tubuh.

“Selain makanan sehat dan skincare yang mengandung antioksidan, pakaian pun bisa dirawat dengan produk yang memiliki kandungan antioksidan. Jadi tubuh kita terlindungi lebih menyeluruh dari efek polusi,” tambahnya.

Baca Juga: Lawan Polusi Kota Besar, SoKlin Hadirkan Inovasi Detoksifikasi Pakaian Pertama di Indonesia

Green Tea, Bahan Alami yang Bantu Lawan Efek Polusi

Salah satu bahan alami yang kaya antioksidan adalah ekstrak teh hijau atau green tea.

dr. Nadia menjelaskan bahwa inovasi terbaru dalam produk perawata pakaian kini juga memanfaatkan kandungan ini, salah satunya pada Soklin Liquid Nature Fresh Detox.

“Produk Soklin yang terbaru ini mengandung green tea extract yang tinggi antioksidan. Jadi dia bisa membantu detox secara alami, melawan efek buruk dari polusi dan radikal bebas. Nggak cuma bagus buat kulit, tapi juga membantu membersihkan sisa kotoran dan polutan yang menempel di baju,” jelas dr. Nadia.

Partikel polusi yang berukuran sangat kecil sering kali tidak terlihat, padahal tetap menempel di serat pakaian.

“Kadang kita pikir bajunya masih bersih, padahal di situ banyak partikel sisa polusi yang nggak kelihatan dan bisa berpengaruh buruk pada tubuh,” ujarnya.

Menurut dr. Nadia, penting bagi setiap keluarga untuk mulai memperhatikan hal ini,  terutama bagi yang memiliki anak kecil.

“Anak-anak, terutama bayi, masih sangat rentan terhadap paparan debu dan polutan dari luar. Kalau bajunya nggak benar-benar bersih, bisa memicu alergi atau gangguan kulit,” katanya.

Karena itu, menjaga kebersihan pakaian bukan hanya soal tampil rapi, tapi juga soal menjaga kesehatan keluarga.

“Produk dengan kandungan alami seperti green tea ini cocok banget buat para ibu yang ingin keluarganya tetap aman dan sehat. Karena yang kita jaga bukan cuma diri sendiri, tapi juga orang-orang tersayang di rumah,” pungkas dr. Nadia.

Baca Juga: NAFAS Foundation Ingatkan Bahaya PM2.5, Polusi Tak Kasatmata yang Mengancam Kesehatan