Bisnis kuliner ini merupakan salah satu bisnis yang selalu memiliki potensi dan tidak ada istilah berhenti. Tak pelak, bisnis ini dinilai sebagai bisnis paling menjanjikan dan berpotensi mendatangkan keuntungan besar.
Populasi besar yang dimiliki Indonesia tentunya adalah keuntungan yang menjadikan pasar bisnis kuliner seakan tidak ada habisnya. Mulai dari start-up, bisnis dengan model waralaba, kemitraan, ataupun inovasi makanan dan minuman kekinian.
Dan tak mengherankan, tak sedikit pengusaha Indonesia tertarik menjajal sektor bisnis ini. Tak terkecuali pengusaha perempuan.
Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa nama pengusaha perempuan yang dikenal sukses membangun bisnis kuliner. Deretan perempuan pengusaha sukses di bidang kuliner tersebut memiliki kisah dan proses yang berbeda-beda yang mana setiap kisahnya bisa menginspirasi calon pebisnis di masa depan. Siapa saja mereka?
Berikut Olenka ulas deretan perempuan yang memiliki bisnis kuliner ternama di Indonesia, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Senin (17/2/2025).
1. Djuwariyah - Gudeg Yu Djum
Bagi para pecinta kuliner, nama Yu Djum tentunya sudah tidak asing lagi. Nama ini melekat pada brand atau merek makanan khas Yogyakarta, gudeg.Kata Yu merupakan kependekan dari Mbakyu (panggilan perempuan lebih tua dalam bahasa Jawa). Sementara Djum adalah kependekan dari nama sang pemilik, Djuwariyah.
Ibu Djuwariah mulai merintis usahanya dengan membuka kedai gudeg di Jalan Wijilan sejak tahun 1950. Ia pun meninggal pada tanggal 14 November 2016 pada usia 87 tahun. Kini, usaha gudeg Yu Djum pun dilanjutkan oleh generasi ketiganya, yakni Remila Mursinta.
2. Suharti - Ayam Goreng Nyonya Suharti
Ayam Goreng Suharti merupakan brand kuliner asal Yogyakarta milik seorang pengusaha perempuan bernama Ibu Suharti. Pada mulanya, nenek Suharti yang bernama Mbok Berek dikenal dengan ayam goreng khasnya.
Ayam goreng Mbok Berek banyak disukai oleh penduduk Yogyakarta termasuk keluarga keraton. Bahkan, Presiden Soekarno juga dikabarkan sangat mengagumi kelezatan ayam goreng kremes milik Mbok Berek.
Pada 1982, dirinya akhirnya memberanikan diri membuka usaha ayam goreng miliknya tetapi masih di bawah merek Mbok Berek. Rasa ayam goreng rempah-rempah khas miliknya mendapat respon positif dari pengunjung. Akhirnya, pada 1972, Suharti membangun rumah makannya sendiri yang bernama Ayam Goreng Ny. Suharti bersama dengan suaminya.
Sayangnya, pada tahun 1991, Suharti dan Sachlan bercerai. Pasca berpisah, Sachlan menerima hak cipta atas nama "Ayam Goreng Ny. Suharti", sehingga Suharti meluncurkan bisnis baru bernama "Ayam Goreng Suharti" yang dia kelola sendiri. Dia juga mengganti logo lama usahanya menjadi foto dirinya sendiri. Restoran pertama dengan logo dan nama baru ini dibuka di Krapyak, Semarang. Pada tahun 1992, nama "Ayam Goreng Suharti" dipatenkan.
3. Nanik Soelistiowati - Pisang Goreng Madu Bu Nanik
Nanik Soelistiowati adalah salah satu pengusaha kuliner Indonesia yang sukses mengangkat nama Pisang Goreng Madu Bu Nanik menjadi kudapan legendaris di Tanah Air. Dengan inovasi unik dalam olahan pisang goreng, ia telah membangun bisnisnya dari skala rumahan hingga menjadi salah satu ikon kuliner nasional yang digemari banyak kalangan.
Inovasi yang menjadi ciri khasnya adalah menggunakan madu sebagai bahan utama dalam proses penggorengan. Teknik ini tidak hanya menambah rasa manis alami, tetapi juga menciptakan lapisan karamel yang membuat pisang gorengnya unik dan berbeda dari produk lainnya di pasar.
Kini, Pisang Goreng Madu Bu Nanik telah memiliki beberapa cabang di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Produk ini juga menjadi oleh-oleh khas yang banyak dicari oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
4. Rizka Wahyu Romadhona - Lapis Bogor Sangkuriang
Perempuan pengusaha kuliner lainnya yang sukses adalah Rizka Wahyu Romadhona. Ia merupakan pendiri Lapis Bogor Sangkuriang yang cukup terkenal di daerah Bogor. Sebelum menjadi pengusaha, Rizka adalah karyawan dari salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Merasa tidak ada kecocokan, Rizka memutuskan keluar dari perusahaan dan memutuskan untuk membangun usaha sendiri.
Awal bisnisnya sejak resign adalah berjualan bakso. Sayang, usahanya tidak berjalan mulus dan beliau beralih ke jenis kuliner lainnya, yakni memakai bahan dasar talas. Dengan modal yang tidak begitu besar, Rizka memulai bisnisnya di rumah saja.
Dengan kerja keras dan dukungan suami, Lapis Bogor Sangkuriang berkembang pesat. Bahkan, kini sudah berhasil membuka cabang di beberapa kota besar di Indonesia.
Baca Juga: Deretan Perempuan Multitalenta yang Sukses di Banyak Bidang