Setelah empat tahun merayakan kehidupan dan kenangan melalui seri tahunan Nuestros Recuerdos, rumah tequila artisan asal Meksiko, Clase Azul México, akhirnya menutup rangkaian penghormatan tersebut dengan peluncuran koleksi paling emosional dan artistik, yaitu Clase Azul Día de Muertos Edición Limitada Recuerdos 2025.

Peluncuran eksklusif ini bukan sekadar memperkenalkan produk, tetapi juga mempersembahkan pengalaman budaya yang mendalam, perayaan atas tradisi, waktu, dan kenangan yang menjadi inti dari warisan Meksiko.

Día de Muertos merupakan perayaan paling bermakna di Meksiko, momen untuk mengenang dan menyambut kembali mereka yang telah tiada. Melalui altar ofrenda yang dihiasi foto, makanan kesukaan, lilin, dan cermin, masyarakat Meksiko merayakan cinta yang tak terhapus oleh waktu.

Clase Azul menerjemahkan nilai-nilai ini ke dalam seri tahunan Nuestros Recuerdos, yang sejak 2021 menghadirkan karya tequila edisi terbatas dengan makna simbolis.

Dimulai dari Sabores (2021) yang menonjolkan cita rasa dan emosi, Colores (2022) yang merayakan warna kehidupan, Aromas (2023) yang menghadirkan wangi kenangan, hingga Música (2024) yang menggambarkan irama perayaan Meksiko.

Kini, Recuerdos 2025 menjadi bab penutup, sebuah penghormatan terakhir terhadap memori dan akar terdalam budaya Meksiko.

“Día de Muertos adalah perayaan terhadap orang-orang yang kita cintai, termasuk yang telah meninggal. Kami mulai pada tahun 2021 dengan edisi Sabores, dan setiap tahun kami menelusuri lapisan emosional baru. Recuerdos adalah refleksi tertinggi dari perjalanan itu, tentang kenangan dan cinta yang tak lekang oleh waktu,” tutur Mark Nguyen, selaku Director of Southeast Asia untuk Clase Azul México, saat acara “Peluncuran Botol Edisi Spesial Clase Azul Día de Muertos 2025”, di Museum MACAN, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Dijelaskan Mark, setiap elemen dalam edisi Recuerdos 2025 ini dirancang dengan penuh makna. Tequila-nya merupakan jenis Añejo yang di-aging selama 12 hingga 38 bulan dalam barrel American whiskey, menghasilkan kompleksitas rasa dan aroma yang khas, perpaduan antara waktu, tanah, dan dedikasi manusia.

Adapun, nuansa aromatiknya menampilkan asap kayu, kulit jeruk, dan clove, sementara rasanya memadukan orange marmalade, hangatnya kayu panggang, dan sentuhan cinnamon.

“Edisi ini sangat personal. Master blender kami terinspirasi oleh kenangan tentang ibunya, aroma kayu di dapur, kehangatan rumah. Kami ingin menghadirkan sesuatu yang bersifat fisik sekaligus spiritual, seperti altar ofrenda yang selalu menghadirkan cermin untuk merefleksikan diri dan kenangan,” ungkap Mark.

Mark melanjutkan, botol Recuerdos sendiri didesain oleh seniman Meksiko Erika Rivera dengan warna kuning lembut dan ornamen khas Día de Muertos.

Di bagian depannya, kata dia, liontin emas 24 karat dengan cameo obsidian dapat dibuka, melambangkan cermin spiritual tempat arwah dapat 'mengenali diri' mereka. Menurutnya, setiap botol adalah karya seni yang hidup, dikerjakan sepenuhnya dengan tangan oleh pengrajin Meksiko.

“Tahun ini hanya ada sekitar 10.000 botol di seluruh dunia, dan di Indonesia, kurang dari 40 botol. Semua dibuat secara handmade, dan setiap detailnya adalah hasil kerja tangan dan hati,” papar Mark.

Baca Juga: Whisky Live Jakarta 2025: Sebuah Perayaan Dunia Whisky yang Tak Terlupakan

Pengalaman Multisensori di Jakarta

Sebagai informasi, peluncuran Recuerdos 2025 di Indonesia dikemas dalam pengalaman multisensori bertema empat elemen alam, yakni Earth, Water, Air, dan Fire, yang masing-masing menggambarkan cara manusia mengenang dan menghormati masa lalu.

Earth - The Room of Whispers (Past Memories) menghadirkan aroma agave dan tanah yang berpadu dengan clay decanter mentah sebagai simbol akar dan asal mula.

Kemudian, Water – The Room of Craftsmanship (The Memory of a Legacy) menampilkan proses melukis botol secara langsung oleh artisan, disertai dokumentasi perjalanan panjang tequila yang sarat makna.

Sementara itu, Air – The Room of Connections (Shared Memories) menghadirkan cermin interaktif yang mengundang pengunjung untuk berefleksi dan berbagi kenangan pribadi.

Puncaknya, Fire – The DDM Series Launch Room (The Memory of a Celebration) menjadi ruang penuh emosi yang menampilkan altar Día de Muertos dan memperkenalkan botol Recuerdos sebagai simbol perayaan kenangan dan kehidupan.

Mark mengungkapkan, hanya 35 botol dialokasikan untuk pasar Indonesia, menjadikannya salah satu koleksi paling langka dan bermakna di tahun ini.

Lebih lanjut, Mark pun mengatakan bahwasanya dia melihat adanya kesamaan nilai antara tradisi Meksiko dan budaya Asia dalam menghormati leluhur.

“Saya pikir budaya Asia akan sangat memahami semangat Recuerdos. Di Tiongkok ada Festival Qingming, di Vietnam juga ada tradisi serupa, dan di Indonesia khususnya di Tana Toraja, terdapat ritual penghormatan bagi yang telah meninggal. Semuanya berakar pada cinta dan keluarga, hal yang juga menjadi inti dari Día de Muertos,” paparnya.

Menurut Mark, kesamaan nilai inilah yang membuat peluncuran di Indonesia terasa istimewa.

“Kita tidak hanya memperkenalkan tequila, tapi membawa semangat perayaan kehidupan dan kenangan ke hati masyarakat Asia,” tukasnya.

Adapun, peluncuran ini digagas bersama PT Dwimitra Sukses Perkasa (DSP Group), mitra resmi Clase Azul México di Indonesia. Menurut Della Gocciardi, Business Development Manager DSP Group, pendekatan yang diambil bukan hanya tentang eksklusivitas, melainkan juga tentang makna.

“Kami percaya luxury bukan hanya tentang harga atau status, tapi tentang perjalanan rasa, warisan, dan penghormatan. Melalui pengalaman ini, kami ingin mengajak publik Indonesia mengenal tequila dari sisi yang lebih dalam, sebagai karya yang hidup,” ujar Della.

Kemudian, Mark melanjutkan bahwa Clase Azul bukan sekadar brand minuman premium, namun merupakan simbol seni, budaya, dan kenangan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

“Clase Azul bukan hanya tentang cairan dalam botol. Ini tentang tanah tempat agave tumbuh, tentang para pengrajin yang menuangkannya ke dalam karya seni, dan tentang perayaan kehidupan yang kami bagi dengan dunia,” ungkap mark.

Di akhir acara, Mark pun lantas mengajak semua penikmat tequila untuk benar-benar menikmati perjalanan ini.

“Ambil waktu Anda untuk berjalan, mencicipi, dan meresapi kisah di balik setiap botol. Setiap tetesnya adalah kenangan, dan setiap botolnya adalah cerita,” pungkas Mark sambil tersenyum.

Baca Juga: Road to Whisky Live Jakarta 2025: Rangkaian Keseruan Event Whisky Internasional Dimulai