Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Beny Hartono mengatakan tekanan darah tinggi atau hipertensi sama sekali tidak ada hubungan dengan risiko stroke.
Dia dengan tegas membantah anggapan kebanyakan masyarakat yang selama ini meyakini bahwa tekanan darah tinggi menjadi pemicu utama stroke, jelas itu adalah anggapan sesat, tetapi sayangnya hal ini sudah kadung dipercaya banyak orang.
Benny mengatakan, penderita hipertensi memang punya peluang terkena kelumpuhan, tetapi darah tinggi bukan menjadi pemantatik utama, ada aspek lain yang melatar belakanginya.
Baca Juga: Mengenal Penyebab Hipertensi dan Cara Mengobatinya
"Mitos, jadi nggak hanya orang bertekanan darah tinggi (yang terkena stroke)," kata Beny ditulis Olenka.id Jumat (5/12/2025).
Stroke lanjut Beny dapat dipicu berbagai faktor, seperti merokok, mereka yang pemadat justru lebih berisiko terserang stroke, selain itu kelumpuhan juga bisa dipicu oleh kebiasaan kurang gerak atau jarang olah raga dan beberapa faktor lain, jadi sekali lagi Benny menegaskan, tekanan darah tinggi bukan pemicu stroke.
"Faktor resiko (stroke) lain misalnya diabetes, merokok, adhesitas, kolesterol tinggi, ya itu juga faktor resiko," ujarnya.
Dampak Darah Tinggi
Kendati bukan menjadi penyebab utama stroke bukan berarti hipertensi bisa dianggap enteng, penyakit kronis yang satu ini harus tetap diwaspadai dan dicegah sebab dampaknya sangat banyak dan berbahaya .
Dilansir dari berbagai sumber, darah tinggi bisa memicu penyakit jantung koroner, gangguan irama jantung, gagal jantung serta serangan jantung. Penebalan jantung akibat darah tinggi adalah salah satu pemicu kondisi-kondisi kronis ini. Penebalan dinding jantung (ventricular hypertrophy) ini membuat dinding jantung menjadi kaku dan membuat kerja jantung jadi lebih berat.
Baca Juga: Yayasan Jantung Indonesia Ajak Lawan Hipertensi Lewat Deteksi Dini
Tak hanya jantung, tekanan darah tinggi juga bisa memantik gangguan ginjal. Hipertensi membuat pembuluh darah menyempit, termasuk pembuluh darah di ginjal. Penyempitan pembuluh darah ini mengurangi alirah darah. Alhasil ginjal tidak lagi bisa berfungsi dengan baik.
Dampak lain dari tekanan darah tinggi adalah gangguan penglihatan. Salah satunya retinopati hipertensi. Yakni kondisi di mana tekanan darah tinggi merusak kumpulan pembuluh darah mikro di retina dan lapisan saraf retina.
Akibatnya penglihatan dapat menurun secara bertahap. Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat memicu tekanan di dalam bola mata dan pembentukan gumpalan darah.
Sebetulnya tekanan darah tinggi banyak dampak buruk,selain berisiko terkena sederet penyakit yang disebutkan di atas, hipertensi juga dapat memicu penurunan kemampuan kognitif hingga sindrom metabolik.